Film Barunya Berhadapan dengan Aladdin, Putri Ayudya Tak Khawatir

[Bintang] Putri Ayudya — (Adrian Putra/bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - Tak seperti biasanya, sejumlah film Indonesia dirilis sepanjang Ramadan tahun ini. Salah satunya, Down Swan yang dibintangi Ariyo Wahab dan Putri Ayudya. Down Swan dirilis mulai Kamis, 23 Mei 2019. Masalahnya, bulan ini sejumlah film musik panas Hollywood mendarat di Indonesia.

Kedatangan film musim panas ditandai dengan Avengers: Endgame yang pada pekan pertama penayangan mengusai 1.400 layar bioskop Indonesia. Tak sampai seminggu setelah Down Swan tayang, Aladdin dari Walt Disney menggebrak bioskop.

Menanggapi fakta ini, Putri Ayudya tidak khawatir. “Beberapa hari setelah Down Swan tayang, Aladdin beredar di bioskop. Belum lagi sisa-sisa penayangan Avengers: Endgame dan John Wick 3. Banyak yang bilang, jumlah penonton bioskop sepanjang Ramadan cenderung menurun, tapi saya optimistis,” beber Putri Ayudya kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta, Selasa (7/5/2019).

Menurut Putri Ayudya, Ramadan momen yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga. Sambil ngabuburit, menantikan waktu berbuka, bisa saja mengajak seluruh anggota keluarga menonton film.

“Saya pikir Down Swan bisa dijadikan alternatif hiburan yang aman ditonton saat Ramadan mengingat film ini lulus sensor untuk semua umur,” sambung Putri Ayudya.

2 dari 3 halaman

Tak Pede atau Strategi?

Bintang film Kafir: Bersekutu Dengan Setan ini mengakui, beberapa produser memilih mengundurkan jadwal tayang film mereka daripada berhadapan dengan film musim panas Hollywood atau beredar saat Ramadan. Menurut Putri Ayudya, langkah para produser ini mencerminkan dua hal, yakni tidak percaya diri atau strategi mendulang penonton.

3 dari 3 halaman

Tak Perlu Menghindar

“Ada yang tidak percaya diri lalu memindahkan tanggal rilis. Ada pula yang mengganti tanggal rilis karena punya strategi baru untuk mempromosikan film. Itu wajar. Saya hanya mengingatkan bahwa setiap bulan selalu ada film Hollywood baru dengan biaya produksi besar. Jadi tak perlu menghindari, kuncinya meningkatkan kualitas produksi dan giat berpromosi agar masyarakat ngeuh dengan film kita,” pungkas Putri Ayudya. (Wayan Diananto)