Sukses

Polisi Pastikan Laporan Lucinta Luna Bukan Hoax

Manajer Lucinta Luna menyebut kabar laporan atas nama Muhammad Fatah sebagai hoax.

Liputan6.com, Jakarta - Lucinta Luna belum lama ini tengah bermasalah terkait salah sebut Manokwari. Atas perbuatannya itu, masyarakat Papua mengecam apa yang dilakukan oleh Lucinta Luna, serta meminta uang denda sebesar Rp 5 miliar atas perkataannya itu.

Akibatnya, Lucinta Luna di-bully habis-habisan oleh warganet karena dianggap merendahkan Manokwari. Tak terima dengan perlakuan tersebut, Lucinta Luna menyambangi Polda Metro Jaya, Kamis (7/6/2018) untuk membuat laporan terkait bully yang diterimanya oleh salah satu akun haters.

Lucinta Luna melaporkan akun Instagram @anti.halu yang pertama kali mengunggah video live Instagram-nya. Live Instagram itu dibuat Lucinta Luna karena kesal dengan seseorang wanita asal Manokwari yang dianggap menjiplak penampilannya.

Apesnya, gara-gara laporan itu Lucinta Luna malah semakin di-bully. Penyebabnya tak lain karena identitas asli Lucinta Luna tersebar.

Dalam laporan polisi, Lucinta Luna menyebut dirinya sebagai Muhammad Fatah. Ia juga bingung saat mengisi kolom jenis kelaminnya secara ganda yakni, laki-laki atau perempuan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Blunder

Manajer Lucinta Luna, Didi, ditanya mengenai blunder artisnya ketika membuat laporan. Saat dihubungi, Jumat (8/6/2018), Didi punya jawaban sendiri.

"Kami enggak ada laporan. Itu ada stempelnya enggak? Kalau ada benar. Itu kan enggak ada (stempel di foto akun gosip)," ucap Didi.

"Aduh hoax (nama Muhammad Fatah). Kalau ada yang melapor pasti dari tim kuasa kita, enggak kitanya langsung-lah," imbuhnya.

3 dari 3 halaman

Bantahan Polisi

Ucapan itu bertolak belakang dengan pernyataan resmi Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono. Ia dengan tegas membenarkan adanya laporan Lucinta Luna.

"Iya betul ada laporan kemarin. Yang bersangkutan (Lucinta Luna) melaporkan karena merasa dirugikan," jelas Kombes Argo Yuwono saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (8/6/2018).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.