Sukses

Kontroversi Konser Radiohead di Israel

Fans Radiohead sampai membuat surat terbuka agar band asal Inggris itu tak bermain di Israel.

Liputan6.com, London - Beberapa waktu, para pecinta musik Inggris dikejutkan oleh kontroversi yang menimpa salah satu band paling disegani, Radiohead. Grup asal Abingdon, Oxfordshire itu, melangsungkan konser di Yarkon Park, Tel Aviv, Israel pada pertengahan Juli 2017 silam.

Konsistensi Radiohead untuk tetap menggelar konser di Israel, berbenturan dengan isu pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional terhadap beberapa warga Palestina yang pada saat itu baru saja dilakukan oleh negara tersebut.

Radiohead kini mulai mengumpulkan materi untuk album terbaru mereka yang akan digarap pada September mendatang.

Alhasil, band yang digawangi Thom Yorke ini menuai kecaman dari banyak pihak, termasuk para penggemarnya sendiri. Sebagian besar fans marah dan mereka membuat petisi untuk Radiohead agar tidak menggelar konser di Israel, seperti dihimpun dari berbagai sumber.

Para penggemar membuat peringatan tertulis berupa surat terbuka di dunia maya. Isi surat terbuka itu dimaksudkan sebagai permohonan agar Radiohead membatalkan konsernya di Israel.

"Dengan permohonan kepada Radiohead untuk membatalkan konser di Israel. Rakyat Palestina meminta kalian untuk mengambil langkah kecil, guna membantu menekan Israel menghentikan pelanggarannya atas hak asasi manusia dan hukum internasional," tulis mereka dalam surat terbuka itu.

Radiohead

Diketahui, surat terbuka tersebut ditandatangani oleh banyak kalangan, mulai dari bintang film, musikus, penulis, hingga desainer. Musikus Roger Waters, sutradara Kenneth Charles Loach, hingga Brian Eno ikut menorehkan tinta di atas surat terbuka itu.

Sutradara Kenneth Charles Loach bahkan menuliskan surat terbuka kedua yang meminta agar Thom Yorke bertemu dan berdiskusi dengannya mengenai rencana konser tersebut. Thom Yorke yang juga vokalis Radiohead pun menanggapinya dengan sebuah tulisan lewat akun Twitter.

Thom Yorke (we-are-awesome.com)

"Kami telah bermain di Israel selama lebih dari 20 tahun melalui suksesi pemerintahan. Beberapa lebih liberal daripada yang lain. Seperti yang kita miliki di Amerika, kita tidak mendukung Netanyahu lebih dari Trump, tapi kita tetap bermain di Amerika," kata Thom Yorke.

Roger Waters yang juga mantan personel Pink Flyod menilai bahwa Thom Yorke kurang memiliki kemampuan dalam menghadapi kritik. Namun begitu, konser Radiohead di Israel kala itu berjalan lancar. Mereka membawakan 27 lagu dengan dua tembang penutup. Konsernya sendiri tercatat sebagai yang terpanjang sejak 2006.

 

Simak juga video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.