Sukses

BEI Harap Transaksi Harian Saham Capai Rp 7 Triliun pada 2014

Rata-rata transaksi harian saham di bursa akan capai Rp 7 triliun pada 2014.

Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengharapkan rata-rata transaksi perdagangan  harian saham mencapai Rp 7 triliun pada 2014.

Angka itu memang lebih tinggi dari rata-rata transaksi harian saham sepanjang 2013 sekitar Rp 6,53 triliun. Kemungkinan peningkatan transaksi harian saham itu ditopang dari perubahan satuan perdagangan saham yang dilakukan pada akhir tahun 2013. Perubahan satuan perdagangan satu lot saham yang biasanya berisi 500 lembar saham menjadi 100 lembar saham.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan, target rata-rata transaksi harian saham oleh BEI itu sangat optimis. Kemungkinan rata-rata transaksi harian saham itu akan tercapai.  Hal itu didukung dari pengurangan lot saham, meski demikian perubahan fraksi harga saham membuatnya menjadi tidak optimal. Selain itu, perlambatan ekonomi diprediksikan masih berlanjut pada 2014.

"Memang pengurangan jumlah lot saham positif. Akan tetapi karena diimbangi dengan perubahan jumlah fraksi maka tidak akan optimal. Karena fraksi yang baru akan membuat pasar membentuk pola perdagangan baru," ujar David saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (7/10/2013).

Selain itu, BEI menyepakati rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) 2014 dengan asumsi indikator ekonomi tahun 2014 yang meliputi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5%, inflasi 4,5%-5,5%, suku bunga SPN 3 bulan 6,5%, suku bunga deposito Rupiah 6,5%, dan kurs rupiah di level Rp 10.500.

"Untuk rata-rata volume transaksi harian surat berharga (SBN) yang dilaporkan melalui centralized trading platform value added service (CTP VAS) diproyeksikan mencapai Rp 4,03 miliar dan rata volume transaksi harian obligasi korporasi mencapai Rp 1,71 miliar," ujar Direktur Utama BEI Ito Warsito, ketika ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BEI di Riz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (17/10/2013). (Dis/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini