Sukses

Jaga Pangsa Domestik Lewat TKDN, Sat Nusapersada Bangun Pabrik Baru 10 Lantai

PT Sat Nusapersada Tbk berencana menambah beberapa kegiatan usaha baru, termasuk memproduksi berbagai produk yang akan memperluas portofolio perseroan.

OlehPipit Ika RamadhaniDiperbarui 09 Mei 2025, 13:38 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2025, 16:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) berencana melakukan ekspansi pabrik dengan membangun fasilitas produksi setinggi 10 lantai. Assistant General Manager PT Sat Nusapersada Tbk, Stanley Rocky, menjelaskan bahwa saat ini perseroan memiliki 15 gedung pabrik yang seluruhnya sudah terisi penuh.

"Jadi kalau ada brand lagi masuk, kita sudah tidak ada tempat. Oleh karena itu, manajemen memutuskan membeli tanah di sebelah (pabrik) kita. Kita akan membangun pabrik ke-16, kurang lebih 10 tingkat," ungkap Stanley dalam kunjungan media, Jumat (9/5/2025).

Rencananya, lantai 2 sampai lantai 6 akan digunakan untuk produksi. Sementara itu, lantai 7 hingga lantai 10 akan difungsikan sebagai area penyimpanan (store). Memiliki sistem produksi yang modern dan terintegrasi, PT Sat Nusapersada Tbk dipercaya sejumlah brand untuk memproduksi berbagai komponen elektronik guna memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Dengan lebih dari 30 lini produksi, termasuk yang telah sepenuhnya otomatis (fully automated), PT Sat Nusapersada Tbk mampu menangani produksi massal dengan presisi tinggi. Teknologi Surface Mount Technology (SMT) digunakan untuk memasang komponen ultra-kecil.

Untuk diketahui, PT Sat Nusapersada Tbk berdiri pada 1 Juni 1990, Perusahaan Sat Nusapersada menjadi badan hukum yang berhak untuk melakukan usahanya secara mandiri dengan ruang lingkup usaha industri perakitan elektronik.

Sebagai produsen elektronik berteknologi tinggi di Indonesia, Sat Nusapersada menjadi yang pertama dan satu-satunya perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada bulan November 2007.

2 dari 3 halaman

Tambah Kegiatan Usaha Baru

Selain itu, PT Sat Nusapersada Tbk juga berencana menambah beberapa kegiatan usaha baru, termasuk memproduksi berbagai produk yang akan memperluas portofolio perseroan. Sekretaris Perusahaan PT Sat Nusapersada Tbk, Rina Dewi, mengatakan bahwa perseroan telah melakukan persiapan yang matang untuk menjalankan kegiatan usaha baru tersebut.

"Dari sisi keuangan, perseroan telah mengalokasikan anggaran untuk investasi awal, pengadaan peralatan, dan pembiayaan operasional yang diperlukan guna mendukung kegiatan usaha baru," ungkap Rina dalam keterbukaan informasi Bursa.

Aspek operasional telah dipersiapkan dengan menyesuaikan kapasitas produksi dan sumber daya manusia yang dibutuhkan. Sementara itu, dari sisi legalitas, perseroan memastikan bahwa seluruh izin, lisensi, dan persyaratan hukum lainnya telah dipenuhi sesuai ketentuan yang berlaku di Indonesia serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang relevan.

 

3 dari 3 halaman

Sinergi yang Diharapkan dari Penambahan Usaha

Kegiatan baru ini membuka peluang untuk diversifikasi produk, memperluas pangsa pasar, serta meningkatkan daya saing perseroan secara keseluruhan. "Dengan demikian, kegiatan usaha baru akan memperkuat posisi perseroan di pasar dan meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan," imbuh Rina.

Di sisi lain, Rina tak menampik bahwa penambahan kegiatan usaha membawa berbagai risiko dan tantangan. Salah satu risiko utama adalah risiko pasar, di mana terdapat ketidakpastian terkait penerimaan pasar terhadap produk baru. Risiko operasional juga dapat timbul terkait dengan penyesuaian proses produksi, pengelolaan sumber daya manusia, dan pemeliharaan peralatan yang lebih kompleks.

"Selain itu, risiko keuangan terkait dengan pendanaan dan pengembalian investasi juga perlu diperhitungkan, karena kegiatan usaha baru akan membutuhkan modal yang cukup besar di awal," tandas Rina.