Sukses

IPO FORE Oversubscription 200 Kali, Saham Senggol ARA Usai Listing

PT Fore Kopi Indonesia Tbk atau Fore Coffee sukses mencatatkan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pencatatan ini menandai tonggak penting dalam perjalanan transformasi Fore Coffee.

Liputan6.com, Jakarta - Jakarta - PT Fore Kopi Indonesia Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin 14 April 2025. Saham perseroan diperdagangkan dengan kode FORE, merupakan perusahaan tercatat ke-12 di Bursa pada tahun ini.

Pada perdagangan perdananya hari ini, saham FORE terpantau sentuh auto reject atas (ARA). Saham FORE naik 34,04 persen ke posisi 252, sesaat setelah perdagangan dibuka. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1.003 kali. Volume saham yang ditransaksikan tercatat sebanyak 124.636 lembar senilai Rp 3,14 miliar.

Sebelumnya, PT Fore Kopi Indonesia Tbk atau Fore Coffee sukses mencatatkan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pencatatan ini menandai tonggak penting dalam perjalanan transformasi Fore Coffee menjadi perusahaan publik yang mengedepankan transparansi dan tata kelola perusahaan yang baik.

“Kami sangat antusias menyambut babak baru ini bersama para investor. Strategi yang kami implementasikan adalah investasi jangka panjang untuk memperkokoh fondasi bisnis, memperluas jangkauan pasar, serta bagian dari komitmen Fore Coffee untuk terus berinovasi memberikan kualitas kopi premium yang terjangkau,” ujar CEO Fore Coffee, Vico Lomar, Senin (14/4/2025).

Tingginya minat investor tercermin dari kelebihan permintaan (oversubscription) mencapai mencapai lebih dari 200,63 kali dari 114.873 ribu investor yang tercatat berpartisipasi pada penjatahan terpusat pada 10 April 2025 yang mengacu pada data dari sistem e-IPO. Fore Coffee menjadi emiten ke-12 yang mencatatkan saham di BEI sepanjang tahun 2025 ini.

Komisaris Utama Fore Coffee serta Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca, menilai, keputusan untuk terus melakukan proses IPO di tengah gejolak pasar global adalah keputusan yang terbaik. Keputusan ini tampak berlawanan dengan intuisi, tetapi diambil berdasarkan keyakinan yang teguh.

"IPO Fore Coffee ini akan menjadi contoh bahwa ada startup di Indonesia yang dikelola dengan baik, profitable, serta dijalankan dengan tata kelola yang baik; investornya tidak selalu memikirkan valuasi dan exit dan mengutamakan pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Willson.

 

2 dari 4 halaman

Dukungan East Ventures

Misi ke depan Fore Coffee adalah membuat Indonesia bangga. Salah satu titik awalnya adalah membawa perusahaan melantai di bursa adalah langkah awal. "Kita akan menjadi pemenang dan tuan rumah di negara sendiri, lalu akhirnya from Indonesia to the world,” imbuh Willson.

Keunggulan ini diperkuat dengan dukungan penuh dari East Ventures, salah satu firma venture capital terkemuka. Dukungan ini menghadirkan akses terhadap modal, sumber daya bersama, serta keahlian dari ekosistem luas East Ventures. Kondisi ini membuka peluang sinergi dan pertumbuhan lebih lanjut.

Melalui IPO ini, Fore Coffee berhasil menghimpun dana sebesar sekitar Rp353,44 miliar, dengan harga penawaran sebesar Rp188 per saham. Perusahaan menawarkan sebanyak 1,88 miliar saham baru atau setara dengan 21,08% dari total modal disetor dan ditempatkan penuh.Mandiri Sekuritas dan Henan Putihrai Sekuritas bertindak sebagai joint lead underwriter, yang akan berperan sebagai perantara antara investor dan pasar modal.

 

3 dari 4 halaman

Fundamental Kuat, Potensi Pasar Menjanjikan

Fore Coffee mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang solid dan konsisten dalam beberapa tahun terakhir. Hingga September 2024, penjualan bersih Fore Coffee tercatat sebesar Rp 727 miliar, tumbuh 135% YoY, dengan CAGR 112% (2021–2023).

Laba kotor pada periodeyang sama tercatat sebesar Rp 447 miliar, naik 128% YoY, dengan CAGR 122% (2021–2023). Sementara EBITDA sebesar Rp 135 miliar, melonjak 187% YoY.

Pertumbuhan ini mencerminkan efektivitas strategi ekspansi dan memperkuat posisi Fore Coffee di industri kopi nasional. Berdasarkan laporan Redseer Analysis (Desember 2024), pasar kopi Indonesia diproyeksikan tumbuh dengan CAGR sebesar 11% hingga 2030, dengan potensi nilai pasar mencapai USD 12,6 miliar atau sekitar Rp214 triliun. Perubahan preferensi konsumen dan tren gaya hidup semakin membuka peluang besar bagi pemain dengan fondasi kuat dan proposisi nilai yang relevan seperti Fore Coffee.

Oleh sebab itu, dana hasil IPO akan digunakan untuk mendukung ekspansi nasional, termasuk rencana pembukaan 140 gerai baru kopi di Indonesia dalam dua tahun ke depan, pengembangan lini bisnis baru melalui anak usaha, serta kebutuhan modal kerja perusahaan.

 

4 dari 4 halaman

Perluas Jaringan

Rencananya, sekitar Rp 275 miliar dari hasil IPO akan dialokasikan untuk memperluas jaringan outlet kopi dengan target pembangunan 140 outlet baru dalam dua tahun ke depan. Sekitar Rp 60 miliar untuk ekspansi vertikal melalui pembukaan outlet donat oleh anak perusahaan

Lalu sekitar Rp 18,44 miliar untuk mendukung kebutuhan modal kerja operasional Fore Coffee menjalankan strategi pertumbuhan berbasis data dan riset pasar menyeluruh yang dieksekusi oleh tim pengembangan bisnis internal. Evaluasi performa gerai secara berkala memastikan ekspansi yang terukur dan bernilai tambah bagi bisnis jangka panjang. Pendekatan ini dilengkapi dengan inovasi berkelanjutan dari tim R&D dan pelatihan barista untuk menjaga konsistensi rasa dan kualitas produk di seluruh gerai.