Sukses

Wall Street Melejit, Indeks S&P 500 Sentuh Rekor Tertinggi Tersengat Aksi Beli

Wall street melesat pada perdagangan Jumat, 19 Januari 2024 waktu setempat. Indeks S&P 500 sentuh rekor tertinggi pada intraday.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Jumat, 19 Januari 2024. Indeks S&P 500 menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Jumat pekan ini seiring investor kembali membeli saham usai merosot dalam jangka pendek.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (20/1/2024), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 1,23 persen ke posisi 4.839,81. Indeks S&P 500 melampaui rekor intraday sebelumnya dan penutupan tertinggi Januari 2022. Untuk pertama kali, indeks S&P mencapai rekor tertinggi intraday dalam dua tahun.

Sementara itu, indeks Dow Jones mencetak rekor pada akhir tahun lalu dengan menguat 395,19 poin atau 1,05 persen ke posisi 37.863,80. Indeks Nasdaq bertambah 1,7 persen ke posisi 15.310,97. Indeks Nasdaq 100 naik 1,95 persen, dan mencapai rekor tertinggi.

Tiga indeks acuan berada di wilayah positif pada 2024. Indeks Dow Jones berada di zona positif seiring reli pada perdagangan Jumat pekan ini.

Usai alami koreksi 19 persen pada 2022, indeks S&P 500 kembali bangkit pada 2023 dan membukukan kenaikan 24 persen seiring ekonomi yang berhasil melewati resesi yang diperkirakan banyak orang. Selain itu, inflasi turun ke tingkat yang dapat mendorong the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS untuk menghentikan kenaikan suku bunganya.

Tolok ukur tersebut hampir mencapai rekor setelah reli yang kuat pada kuartal IV. Akan tetapi, akhirnya gagal. Reli pasar berhenti sebentar untuk memulai 2024 karena investor merealisasikan keuntungan dari raksasa teknologi seperti Apple.

Namun, investor kembali membeli saham teknologi dalam beberapa hari terakhir. Seiring tonggak sejarah pada perdagangan Jumat pekan ini menegaskan pasar saham secara resmi berada dalam pasar bullish yang dimulai Oktober 2022, dan bukan hanya memantul dalam pasar bearish. Indeks S&P 500 naik lebih dari 35 persen sejak titik terendah tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Investor Bertaruh pada Euforia Kecerdasan Buatan

Chief Portofolio Manager Northwestern Mutual Wealth Management, Matt Stucky menuturkan, dalam benak investor, perusahaan yang memimpin artificial intelligence atau kecerdasan buatan memiliki rangkaian produk yang berbeda dalam bidang teknologi yang sangat kuat untuk memimpin pasar.

“Gelombang ini terus berlanjut sepanjang sisa tahun lalu dan hingga 2024,” ujar Matt Stucky.

Sektor teknologi naik 2,35 persen pada perdagangan Jumat pekan ini dan lebih dari 4 persen selama sepekan, dan membawa sektor tersebut mencatat kinerja terbaik dalam indeks S&P 500.

“Apakah indeks pasar yang lebih luas dapat mempertahankan momentum pertumbuhannya pada 2024 akan menjadi pertanyaan apakah the Fed mampu melakukan soft landing atau tidak,” ujar Stucky.

Dia mencatat, pendorong pertumbuhan indeks S&P 500 pada 2023 terkait dengan kelipatan bukan laba. “Banyak kenaikan akibat perlambatan ekonomi, karena investor memperkirakan ada pemulihan. Jika pemulihan tersebut tidak terwujud, Anda harus mempertanyakan keberlanjutan tidak hanya mempertahankan level tertinggi baru, tetapi juga mencapai level tertinggi baru di luar itu,” ujar Stucky.

3 dari 5 halaman

Data Konsumen

Data konsumen baru pada perdagangan Jumat pekan ini menunjukkan konsumen menjadi lebih percaya diri terhadap ekonomi dan inflasi. The University of Michigan’s Survey of Consumers menunjukkan lonjakan 21,4 persen dari tahun ke tahun dan mencapai level tertinggi sejak Juli 2021.

Saham perusahaan asuransi Travelers naik 6,7 persen setelah membukukan penurunan laba. Saham Schlumberger menguat 2,2 persen, dan saham Ally Financial melonjak lebih dari 10 persen setelah melaporkan hasil kuartalan yang kuat dan penjualan unit bisnis ke Synchrony Financial.

Di sisi lain, saham Nvidia melonjak hampir 20 persen pada 2024. Pada pekan ini, saham Nvidia naik hampir 8 persen, dikalahkan oleh saham Taiwan Semiconductor yang naik hampir 14 persen pada pekan ini dan saham Advanced Micro Devices melonjak hampir 11 persen.

Pada rekor tertinggi di posisi USD 591,99, saham Nvidia melonjak 19,5 persen dibandingkan penutupan perdagangan pada 2023, saat melonjak 239 persen.

Berdasarkan FactSet, target harga rata-rata di wall street saham NVDA adalah USD 672, atau 14 persen di atas level perdagangan pada Jumat pekan ini.

4 dari 5 halaman

Penutupan Wall Street pada 18 Januari 2024

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Kamis, 18 Januari 2024. Saham perusahaan teknologi yang dipimpin saham Apple mengangkat indeks acuan ke wilayah positif.

Dikutip dari CNBC, Jumat (19/1/2024), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 201,94 poin atau 0,54 persen ke posisi 37.468,61. Indeks Nasdaq bertambah 1,35 persen ke posisi 15.055,65. Indeks S&P 500 naik 0,88 persen ke posisi 4.780,94.

Baik indeks Nasdaq dan S&P 500 sekarang berada wilayah positif pada 2024 masing-masing naik 0,30 persen dan 0,23 persen. Namun, indeks Dow Jones merosot 0,59 persen di wall street.

Saham Apple bertambah 3,3 persen setelah Bank of America menaikkan sahamnya menjadi beli. Saham Apple diprediksi naik lebih dari 20 persen dalam 12 bulan ke depan. Raksasa teknologi tersebut mencatat kinerja terbaik sejak 5 Mei 2023. Sementara itu, the technology select sector SPDR Fund menguat 2 persen, mencapai titik tertinggi sepanjang masa.

Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, produsen chip terbesar di dunia bertambah 9,8 persen setelah membukukan laba dan pendapatan yang lebih baik pada kuartal IV. Ini membantu mendorong VanEck Semiconductor ETF naik lebih dari 3 persen untuk mencapai level tertinggi sepanjang masa.

 

 

5 dari 5 halaman

Imbal Hasil Obligasi Menguat

Analis Baird, Ross Mayfield menuturkan, saham teknologi mendapatkan dorongan pada perdagangan Kamis, 19 Januari 2024 dari pembaruan kinerja TSMC yang memberikan banyak hal positif mengenai panduan ke depan untuk semikonduktor dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

“Seiring dengan berkembangnya lingkungan makro pada tahun ini, jika masih ada dorongan untuk AI, hal ini akan muncul pada saham-saham yang paling banyak dimanfaatkan terhadap AI,” Mayfield menambahkan.

Di sisi lain, imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun naik menjadi 4,14 persen pada perdagangan Kamis pekan ini seiring data pekerjaan baru menunjukkan berlanjutnya pengetatan di pasar tenaga kerja.

Pengajuan asuransi pengangguran pertama kali mencapai 187.000 untuk pekan yang berakhir 13 Januari, turun 16.000 dari periode sebelumnya, demikian laporan Departemen Tenaga Kerja. Angka itu lebih kuat dari perkiraan konsensus ekonom sebesar 208.000, berdasarkan data yang dikumpulkan Dow Jones.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini