Sukses

Laju IHSG Berbalik Arah Hijau, Saham GOTO Stagnan

Liputan6.com, Jakarta - Usai susut 1 persen pada Selasa, 26 September 2023, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuatif pada awal sesi perdagangan Rabu (27/9/2023).

Dikutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.923,80. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.967,90 dan terendah 6.913,35. Sebanyak 269 saham menguat dan 167 saham melemah. Sedangkan 225 saham diam di tempat. Indeks saham LQ45 bertambah 0,85 persen ke posisi 960,03. Seluruh indeks saham acuan menghijau.

Total frekuensi perdagangan 285.676 kali dengan volume perdagangan 3,7 miliar saham. Nilai transaksi Rp 1,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.485.

Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham energi melesat 1,04 persen, sektor saham basic naik 0,76 persen, sektor saham industri bertambah 0,43 persen. Selain itu, sektor saham keuangan melonjak 0,6 persen, sektor saham properti melesat 0,6 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,55 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,22 persen.

Pada awal sesi perdagangan, saham GOTO stagan di posisi Rp 87. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 88 dan terendah Rp 87. Total frekuensi perdaganan 3.033 kali dengan volume perdagangan 3.562.563 lot saham. Nilai transaksi Rp 30,1 miliar.

Review IHSG

Mengutip Mirae Asset Management Indonesia, IHSG turun 1,1 persen ke posisi 6.923 pada penutupan perdagangan Selasa, 26 September 2023. Sektor komoditas menjadi kontributor utama koreksi indeks saham. Saham MEDC turun 7,6 persen, saham ADRO merosot 6,1 persen, saham MDKA tergelincir 3,5 persen.

Selain itu, saham-saham bank besar juga hadapi tekanan seiring investor asing kurangi posisi. Saham BBRI melemah 1,9 persen, saham BMRI terpangkas 1,3 persen, saham BBNI melemah 0,8 persen, saham BBCA turun 0,5 persen.  Sektor ritel menguat. Ditunjukkan dari saham MAPA bertambah 3,4 persen, saham MAPI naik 1,9 persen dan saham LPPF naik tipis 0,4 persen.

2 dari 3 halaman

Top Gainers-Losers pada 27 September 2023

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham MPRO melonjak 24,90 persen
  • Saham SWID melonjak 13,48 persen
  • Saham SULI melonjak 11,25 persen
  • Saham SWID melonjak 11,24 persen
  • Saham ACST melonjak 9,89 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham DNAR merosot 10,81 persen
  • Saham WIDI merosot 9,82 persen
  • Saham GTBO merosot 9,6 persen
  • Saham DEWI merosot 8,93 persen
  • Saham MYOH merosot 7,20 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBNI senilai Rp 157,4 miliar
  • Saham NATO senilai Rp 130,7 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 117,7 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 104,6 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 100,4 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham MARI tercatat 24.098 kali
  • Saham INET tercatat 18.308 kali
  • Saham SWID tercatat 15.216 kali
  • Saham META tercatat 11.113 kali
  • Saham WIDI tercatat 10.814 kali
3 dari 3 halaman

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman menuturkan, IHSG akan berpotensi tes support di 6.920. “Kalau kuat bertahan di level itu, ada potensi rebound sedikit. Tapi jika break support, masih terbuka koreksi ke support kuat di 6.870,” kata dia.

Fanny menuturkan, hal ini terjadi seiring pelemahan rupiah yang hampir mencapai Rp 15.500. Fanny prediksi, IHSG berada di level support 6.870-6.900 dan level resistance di 6.940-6.960.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Rabu (27/9/2023):

1. BBNI: Spec Buy

Support di 9975, cutloss jika break di bawah 9900.

Jika tidak break di bawah 9900, potensi naik ke 10075-10200 short term.

2. MBMA: Spec Buy

Support di 850, cutloss jika break di bawah 835.

Jika tidak break di bawah 850, potensi naik ke 870-880 short term.

3. MEDC: Spec Buy

Support di 1510, cutloss jika break di bawah 1490.

Jika tidak break di bawah 1490, potensi naik ke 1590-1640 short term.

4. ICBP: Spec Buy

Support di 11050, cutloss jika break di bawah 10850.

Jika tidak break di bawah 11050, potensi naik ke 11300-11450 short term.

5. TLKM: Spec Buy

Support di 3750, cutloss jika break di bawah 3680.

Jika tidak break di bawah 3750, potensi naik ke 3800-3850 short term.

6. AKRA: Spec Buy

Support di 1450, cutloss jika break di bawah 1430.

Jika tidak break di bawah 1450, potensi naik ke 1480-1530 short term.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini