Sukses

Geber Ekspansi, Kimia Farma Bakal Tambah Apotek Baru 90 Unit

PT Kimia Farma Tbk menambah apotek baru sebanyak 90 unit pada 2023. Seiring tambahan apotek itu, perseroan bidik laba Rp 130 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melalui anak usahanya, PT Kimia Farma Apotek (KFA) bakal gencar melakukan ekspansi pada 2023. Kimia Farma menargetkan penambahan apotek baru sebanyak 90 unit.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Kimia Farma Lina Sari mengatakan, pihaknya menargetkan penambahan apotek baru sebanyak 90 unit. Sejalan dengan ekspansi tersebut, perseroan juga mengincar pertumbuhan pendapatan Rp 11,6 triliun dan laba bersih Rp 130 miliar pada akhir 2023. 

"Di akhir 2023 itu Rp 11,6 triliun. Kalau target net income Rp 130 miliar," kata Lina dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Selaras dengan komitmen perusahaan untuk terus mencetak pertumbuhan kinerja yang solid dan menjaga keberlanjutan bisnis, KAEF menerapkan strategi bisnis yang konsisten. Kimia Farma Group secara end-to-end akan terus melakukan optimalisasi potensi value chain dan menyediakan pengalaman best-in-class bagi konsumen.

"Kimia Farma sebagai integrated healthcare company, senantiasa memperhatikan pentingnya mengelola portofolio produk, pengelolaan rantai pasok, dan menjaga operational excellence," kata David Utama, Direktur Utama Kimia Farma.

Perseroan juga mempertahankan likuiditas keuangan yang kuat untuk mengelola modal kerja dan ekspansi bisnis. KAEF terus berfokus melakukan inovasi produk dan layanan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat baik di dalam negeri maupun luar negeri. 

Sementara itu, peningkatan kinerja bisnis perusahaan pada awal tahun ini, mendorong Kimia Farma untuk terus melanjutkan pengembangan bisnisnya. Pada 2023, Kimia Farma secara konsolidasi menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) di kisaran Rp1,2 triliun. Dana itu disiapkan untuk pengembangan segmen ritel, manufaktur, dan untuk pengembangan bisnis.

Adapun, strategi pengembangan bisnis di Kimia Farma dilakukan dengan mengakselerasi inovasi produk dan layanan, serta penguatan bisnis. Salah satu bentuk pengembangan bisnisnya, perseroan menguatkan portfolio end-to-end business dan mengembangkan kategori produk vitamin, mineral dan suplemen (VMS). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Strategic Partnership

Selain itu, Kimia Farma juga melakukan strategic partnership dengan institusi lokal dan global, serta mengembangkan produk-produk di Anatomical Therapeutic Class 2 (ATC-2).

Hingga kuartal I 2023, Kimia Farma juga memiliki ritel farmasi modern dengan lima (5) tipe store, yaitu Kimia Farma Primer, Kimia Farma Apotek+, Kimia Farma Apotek, Kimia Farma Health & Beauty dan Kimia Farma Express. Jenis store disesuaikan dengan layanan dan segmen bisnis yang disasar. 

Menurut David, strategi tersebut di atas, mendorong Kimia Farma berhasil meraih kinerja positif selama kuartal I 2023. Hal ini tercermin pada pencapaian penjualan sebesar Rp 2,30 triliun. Capaian tersebut tumbuh sebesar 1,91 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,26 triliun.

Tak hanya itu, perseroan juga berhasil menekan beban pokok penjualan perseroan, sehingga dapat turun secara tahunan pada kuartal I 2023 menjadi Rp 1,44 triliun. 

Dengan demikian, Kimia Farma berhasil membukukan pertumbuhan laba kotor 14 persen menjadi Rp 858,58 miliar. Perseroan membukukan jumlah laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali senilai Rp 24,63 miliar pada kuartal I 2023. Realisasi ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 2,58 miliar.

3 dari 3 halaman

Pencapaian Positif

David mengatakan, sejumlah pencapaian positif yang diperoleh perusahaan pada 2023, tak lepas dari kebijakan manajemen dalam menerapkan operational excellence with path to profitability dan transformasi sumber daya manusia. 

"Maka tak mengherankan apabila KAEF berhasil mencatatkan perbaikan portofolio penjualan produk dengan margin tinggi yaitu produk etikal dan generik. Hal itu membuat Perseroan berhasil mencatatkan EBITDA yang positif dengan mencapai Rp238,97 miliar," kata dia.

Selain itu, ia menyebut, Kimia Farma memanfaatkan peluang dari pertumbuhan industri farmasi dan kesehatan pada 2023. Berbagai inisiatif yang sudah diambil perusahaan pada 2022 diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja 2023.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini