Sukses

Beranjak dari Rugi, Waskita Beton Kantongi Laba Rp 1,18 Triliun hingga Kuartal III 2022

Selain mencetak laba, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatat kenaikan pendapatan 88,21 persen menjadi Rp 1,4 triliun hingga September 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengumumkan kinerja keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022.

Pada periode tersebut, perseroan berhasil memperbaiki kinerja dan mencatatkan laba, dibanding periode yang sama tahun lalu di mana perseroan masih rugi. Melansir laporan keuangan perseroan, Jumat (3/2/2023), hingga September 2022 Waskita Beton Precast berhasil mengantongi pendapatan usaha sebesar Rp 1,4 triliun.

Raihan tersebut naik 88,21 persen dibandingkan September 2021 sebesar Rp 7433,99 miliar. Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik sekitar dua kali lipat menjadi Rp 1,19 triliun dari sebelumnya Rp 552,64 miliar.

Meski begitu, perseroan masih dapat mengukuhkan laba bruto sebesar Rp 207,4 miliar, naik 8,39 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 191,35 miliar. Pada periode ini, beban penjualan WSBP turun 3,17 persen menjadi Rp 78,21 miliar, beban umum dan administrasi naik 955,75 persen menjadi Rp 659,48 miliar.

Kemudian beban non contributing plant naik 15,63 persen menjadi Rp 296,73 miliar, dan beban pajak penghasilan final naik 388,49 persen menjadi Rp 16,05 miliar.

Namun bersamaan dengan itu, perseroan berhasil mencatatkan keuntungan selisih kurs sebesar Rp 266,26 juta dari sebelumnya rugi kurs tercatat sebesar Rp 114,98 juta. Lalu pendapatan bunga naik 28,26 persen menjadi Rp 1,16 miliar, dan pendapatan lainnya yang naik signifikan sebesar 1.574,21 persen menjadi Rp 2,35 triliun.

Setelah dikurangi beban keuangan dan pajak, perseroan berhasil mengukuhkan laba bersih periode berjalan sebesar Rp 1,18 triliun hingga September 2022. Sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan mencatatkan rugi bersih periode berjalan sebesar Rp 279,05 miliar.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 6,43 triliun, turun dibandingkan posisi akhir 2021 sebesar Rp 6,88 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 2,54 triliun dan aset tidak lancar Rp 3,89 triliun.

Liabilitas sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 4,12 triliun, turun signifikan dibandingkan posisi akhir 2021 sebesar Rp 9,66 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 2,6 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 1,52 triliun. Sedangkan ekuitas sampai dengan September ikut membaik atau positif Rp 2,31 triliun dibandingkan posisi Desember 2021 yang masih minus Rp 2,78 triliun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Waskita Beton Ingin Saham WSBP Kembali Diperdagangkan Semester I 2023

Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengincar pertumbuhan kontrak baru di atas 50 persen pada tahun ini. Bersamaan dengan itu, perseroan mengincar pertumbuhan pendapatan usaha di atas 20 persen.

"Pada 2023, WSBP menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha di atas 20 persen dibandingkan capaian 2022, nilai kontrak baru diharapkan bertumbuh lebih dari 50 persen sehingga total kontrak dikelola bertumbuh sekitar 4–5 persen,” kata kata Direktur PT Waskita Beton Precast Tbk, Sugiharto dalam keterangan resmi, Senin, 30 Januari 2023.

Adapun target perolehan nilai kontrak baru ini mayoritas berasal dari proyek non Waskita Grup lebih dari 60 persen dan sisanya berasal dari internal Waskita Grup. Selain itu, perseroan juga mengincar proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Di mana WSBP akan berfokus pada tender proyek infrastruktur dan bangunan gedung.

"WSBP menargetkan untuk bisa mengamankan kontrak baru dari proyek-proyek di IKN, khususnya berfokus pada tender proyek infrastruktur dan bangunan gedung,” kata dia.

Untuk itu WSBP akan melakukan kolaborasi dengan Waskita Karya untuk seluruh proyek di Kawasan IKN, melakukan sinergi dengan partner strategis seperti BUMN Karya lain, memiliki tim untuk persiapan tender-tender proyek IKN, dan persiapan lainnya termasuk terkait perizinan.

Sejalan optimisme terhadap target tersebut, perseroan berharap suspensi saham WSBP dapat segera dibuka pada paruh pertama tahun ini. "Bermodal struktur modal yang baik, WSBP berharap saham WSBP dapat segera diperdagangkan kembali pada semester I 2023,” pungkas Sugiharto.

 

3 dari 4 halaman

Suplai Beton Readymix di IKN

Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah memulai suplai produk perdananya untuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam, Kalimantan Timur sejak akhir Januari 2023. Sebagai perusahaan manufaktur beton precast dan readymix dengan banyak inovasi produk ini, WSBP terpilih dalam menyuplai produk readymix (Mutu Fc 10-Fc 50 dan Fs 45) untuk proyek pembangunan Istana Presiden, pembangunan jalan kerja atau logistik IKN I, dan Lingkar Sepaku Segmen 4.

"Kami merupakan anak perusahaan BUMN Karya yang pertama untuk menyuplai beton readymix di IKN dengan kapasitas 90 meter kubik per jam.Kami menargetkan penyelesaian suplai pada Mei 2023,” kata Direktur PT Waskita Beton Precast Tbk, Sugiharto dalam keterangan resmi, Senin (30/1/2023).

Untuk mendukung target percepatan penyelesaian tersebut, WSBP mengerahkan produksi readymix berkualitas dari Batching Plant (BP) Sepaku dengan volume produksi 4.157 meter kubik dan masih akan terus bertambah.

Hingga saat ini progress suplai readymix untuk proyek pembangunan Istana Presiden, pembangunan jalan kerja/logistik IKN l, dan Lingkar Sepaku Segmen 4 telah dilakukan secara bertahap. Perolehan proyek dari IKN ini menjadi angin segar bagi WSBP untuk membukukan peningkatan perolehan nilai kontrak. Sebab, proyek-proyek di kawasan IKN masuk dalam pipeline target dari perusahaan. Di mana WSBP akan berfokus pada tender proyek infrastruktur dan bangunan gedung.

"WSBP juga menargetkan untuk bisa mengamankan kontrak baru dari proyek-proyek di IKN, khususnya berfokus pada tender proyek infrastruktur dan bangunan gedung,” kata Sugiharto.

Untuk itu WSBP akan melakukan kolaborasi dengan Waskita Karya untuk seluruh proyek di Kawasan IKN, melakukan sinergi dengan partner strategis seperti BUMN Karya lain, memiliki tim untuk persiapan tender-tender proyek IKN, dan persiapan lainnya termasuk perizinan.

4 dari 4 halaman

Peringkat Utang Waskita Beton Meningkat, Ini Pendorongnya

Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengumumkan peningkatan rating untuk korporat dan obligasi Tahap I dan Tahap II PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dari idD menjadi idB dengan outlook stable. 

Sebelumnya, Pefindo menetapkan rating idD akibat default kewajiban pembayaran bunga obligasi WSBP pada Januari 2022 setelah WSBP ditetapkan dalam status PKPU Sementara.

Peningkatan rating korporat dan obligasi WSBP tersebut menindaklanjuti efektifnya skema restrukturisasi keuangan berdasarkan Perjanjian Homologasi antara WSBP dan seluruh kreditur. 

Kemudian, Pefindo pun menilai Waskita Beton Precast memiliki posisi yang baik di industri manufaktur beton precast dan readymix.

Pefindo pun mengatakan terdapat potensi untuk kembali meningkatkan rating obligasi WSBP, apabila seluruh kewajiban dalam skema restrukturisasi dapat diselesaikan dengan baik dan WSBP dapat meningkatkan kinerja operasional dan arus kas secara berkelanjutan.

Dengan demikian, Waskita Beton Precast mengapresiasi peningkatan rating yang dikeluarkan oleh Pefindo.  Director of Finance & Risk Management WSBP, Asep Mudzakir menjelaskan, peningkatan rating ini mencerminkan kemajuan progress restrukturisasi dan pemulihan kinerja keuangan WSBP.

"Saat ini fokus manajemen WSBP adalah mengimplementasikan seluruh ketentuan dalam Perjanjian Perdamaian dan menjalankan program-program transformasi bisnis perusahaan," kata Asep dalam keterangan resminya, Selasa (24/1/2023).

Proses implementasi skema restrukturisasi homologasi Waskita Beton terus dilakukan sesuai dengan kesepakatan dalam Perjanjian Perdamaian. Pada 5 Januari 2023 lalu, WSBP telah menerima secara resmi Salinan Putusan Kasasi dari Mahkamah Agung. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.