Sukses

Saham PBRX Merosot, Begini Penjelasan Manajemen Pan Brothers

Pan Brothers (PBRX) akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue melalui penawaran umum terbatas (PUT) IV.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Pan Brothers Tbk (PBRX) terkoreksi, menyusul penentuan harga rights issue sebesar Rp 50 per saham. Saham PBRX itu bahkan lebih rendah dari harga pasar. Pada perdagangan Senin, 19 Desember 2022, saham PBRX ditutup melemah satu poin atau 0,86 persen ke posisi 115.

Sejak awal tahun atau secara year to date (ytd), saham PBRX telah terkoreksi 36 poin atau 23,84 persen.

"Jadi pada intinya, turunnya saham karena harga rights issue kita yang hanya Rp 50 per lembar. Tapi ini segera recover kalau kita lihat dari angka yang saat ini ada di sekitar 120. Karena terus terang saham kami tergolong sangat murah secara fundamental,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Pan Brothers Tbk, Iswar Deni dalam paparan publik perseroan, Senin (19/12/2022).

Pan Brothers akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue melalui penawaran umum terbatas (PUT) IV. Pada aksi tersebut, perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 15.003.732.635 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 25 per saham atau sebesar 69,84 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PMHMETD IV.

Adapun harga pelaksanaan dipatok sebesar Rp 50 per saham. Sehingga jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam PMHMETD IV ini sebanyak-banyaknya Rp 750,18 miliar.

Setiap pemegang 250 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) PBRX pada penutupan perdagangan saham sesuai tanggal recording date berhak atas 579 HMETD.

Para pemegang saham yang tidak mengambil bagian atas HMETD yang menjadi haknya akan terkena dilusi kepemilikan sebesar 69,84 persen dari persentase kepemilikannya sebelum PMHMETD.

Direktur PT Pan Brothers Tbk, Fitri Ratnasari Hartono menuturkan, PBRX telah melakukan registrasi PMHMETD IV pada 3 Oktober 2022 menggunakan laporan keuangan auditan 30 Juni 2022 dengan adanya relaksasi OJK dapat digunakan sampai dengan Januari 2023. Saat ini masih dilakukan perbaikan prospektus sesuai dengan input OJK. Prospektus final akan diterbitkan setelah pernyataan efektif diterima perseroan.

“Saat ini kita mau menyelesaikan rights itu saja. Kita harapkan Januari tahun dan bisa selesai untuk rights issuenya,” imbuh Fitri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pan Brothers Rights Issue, Trisetijo Manunggal Utama Jadi Pembeli Siaga

Sebelumnya, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) memberikan penjelasan kepada manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), 14 Oktober 2022, ditulis Senin (17/10/2022), PT Pan Brothers Tbk menyampaikan PT Trisetijo Manunggal Utama (TMU) bertindak sebagai pembeli siaga dalam rights issue perseroan. PT Trisetijo Manunggal Utama memiliki aktivitas sebagai perusahaan holding.

“Pembeli siaga PT Trisetijo Manunggal Utama merupakan pemegang saham pengendali perseroan dengan kepemilikan 27,99 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan,” tulis perseroan.

Pemegang saham PT Trisetijo Manunggal Utama adalah Ludijanto Setijo yang merupakan direktur dan Anne Patricia Sutanto menjabat sebagai komisaris yang juga sebagai pengurus di PT Pan Brothers Tbk. Ludijanto Setijo sebagai direktur utama Pan Brothers dan Anne Patricia Sutanto sebagai wakil direktur utama Pan Brothers.

Dalam rights issue ini, PT Pan Brothers Tbk menerbitkan saham 15.003.941.075 dalam rangka rights issue dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Jumlah saham yang diterbitkan itu setara 231,60 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan dengan harga pelaksanaan Rp 50 per saham.

Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam rights issue sebesar Rp 750,05 miliar. Perseroan akan memakai dana rights issue tersebut untuk memperkuat struktur permodalan yang digunakan sebagai modal kerja yang mendukung pengembangan usaha perseroan.

Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dalam rights issue ini akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi sebesar 69,84 persen.

3 dari 4 halaman

Rights Issue Perseroan

BEI pun menanyakan mengenai latar belakang perseroan asumsikan PT Trisetijo Manunggal Utama hanya melaksanakan sebanyak 15.000.000.000 saham mengingat perseroan targetkan akan terbitkan 15.003.941.075 saham.

Manajemen Pan Brothers menyatakan, TMU hanya sediakan dana maksimal Rp 750 miliar untuk ambil bagian TMU dan sebagai pembeli siaga dengan harga tebusan Rp 50 per saham. “Sehingga hanya bisa mengambil sebanyak-banyaknya 15 miliar saham baru,” tulis perseroan.

Perseroan juga menyampaikan Anne Patricia Sutanto akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya. “Juga sebagai pemegang saham TMU yang bertindak sebagai pembeli siaga, otomatis akan menjadi penerima manfaat akhir yang sama,” tulis perseroan.

Selain itu, perseroan juga menjelaskan mengenai pemakaian dana rights issue tersebut untuk modal kerja termasuk di dalamnya pengadaan bahan baku karena siklus modal kerja masih panjang dan keterbatasan fasilitas dari perbankan dikurangi secara drastis.

“Perseroan akan berusaha mempercepat turn over persediaan, terutama jika didapatkan sumber bahan di dalam negeri sehingga bisa diterapkan just in time,” tulis perseroan.

4 dari 4 halaman

Penetapan Harga Rights Issue

Selain itu, HMETD setara USD 50 juta ini juga sebagai bagian dari persetujuan restrukturisasi dengan kreditur termasuk rencana pemakaian dananya untuk mendukung modal kerja.

Perseroan juga menyampaikan penetapan harga rights issue Rp 50 seiring memberikan kesempatan kepada pemegang saham yang berhak untuk mengambil haknya dengan harga tebusan yang diharapkan tidak akan memberatkan sehingga tidak terdilusi.

“PBRX percaya dengan performace fundamental yang terbukti selama ini, harga saham PBRX akan meningkat kembali seiring selesainya PUT IV ini,” tutur dia.

Perseroan juga menjelaskan kepada bursa mengenai kas dan setara kas yang terus menurun sejak 31 Desember 2020-Juni 2022.

Perseroan menyatakan, penurunan kas tersebut seiring upaya perseroan untuk tetap bisa memenuhi pesanan dari pembeli, karena keterbatasan fasilitas dari perbankan yang dikurangi secara drastic sehingga menggunakan kas yang ada.

“Perseroan mengupayakan untuk mempercepat pembayaran dari pembeli dan memperpendek siklus modal kerja,” tulis perseroan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.