Sukses

Bukit Asam Akui Ada Dampak Kenaikan Tarif Royalti terhadap Laba

PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) yakin dampak kenaikan royalti masih bisa diantisipasi.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) mengakui dampak atas kenaikan tarif royalti maksimum 13,5 persen. Meski begitu, sebagai anggota dari Holding BUMN pertambangan MIND ID, perseroan berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi yang optimal kepada negara.

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Ismail Arsal mengakui, penerapan royalti maksimal 13,5 persen akan sedikit menggerus laba perusahaan jika tidak ada peningkatan penjualan. Hal itu lantaran kenaikan tarif royalti dinilai hanya akan menaikkan harga pokok penjualan (HPP).

“Pengaruhnya kalau untuk tahun ini relatif tidak begitu besar. Nanti tahun depan mungkin akan berdampak, kami coba hitung dan lihat kondisi pasar,” kata Ismail dalam paparan kinerja perseroan di Jakarta, Jumat (26/8/2022).

Kendati begitu, perseroan yakin dampak kenaikan royalti itu masih bisa diantisipasi, mengingat kondisi keuangan perseroan saat ini masih cukup sehat. Adapun kenaikan royalti dinilai akan berdampak sekitar 5 persen pada beban perseroan.

“Dampaknya ke proyeksi laba 2022, kurang lebih akan ada kenaikan biaya sebesar 5 persen-an. Ini kami masih hitung, dengan harapan nanti kalau volume penjualan dan harga meningkat, tentu pengaruh ke labanya tidak terlalu signifikan,” imbuh Ismail.

Presiden Joko Widodo (Widodo) menyetujui penetapan kenaikan terhadap iuran produksi atau tarif royalti batu bara bagi perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambahan (IUP) batu bara. Kenaikan tarif royalti batu bara, hal itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah atau PP Nomor 26 Tahun 2022.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja Semester I 2022

Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID mencatatkan kinerja positif pada semester I 2022. Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 6,2 triliun, naik 246 persen dibanding periode serupa pada tahun lalu (year on year/yoy) yang senilai Rp 1,8 triliun.

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Ismail Arsal mengatakan, capaian laba bersih ini didukung dengan pendapatan sampai dengan semester I ini sebesar Rp 18,4 triliun, meningkat 79 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Kenaikan kinerja ini didorong oleh pemulihan ekonomi global maupun nasional yang meningkatkan permintaan batu bara, serta kenaikan harga batu bara yang signifikan," kata Ismail dalam paparan kinerja perseroan di Jakarta, Jumat (26/8/2022).

Pencapaian gemilang ini juga didukung kinerja operasional perseroan yang solid di sepanjang semester I 2022. Di mana perseroan mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan dan menerapkan efisiensi berkelanjutan secara optimal.

Adapun total aset perusahaan per 30 Juni 2022 sebesar Rp 35,9 triliun, sementara per 31 Desember 2021 sebesar Rp 36,1 triliun. Dari sisi total produksi batu bara PTBA selama semester I 2022 mencapai 15,9 juta ton. Capaian itu meningkat 20 persen dibanding semester I 2021 yang sebesar 13,3 juta ton.  

"Sedangkan penjualan batu bara PTBA per semester I 2022 sebanyak 14,6 juta ton, tumbuh 13 persen secara tahunan,” imbuh Ismail.

 

 

3 dari 4 halaman

Kinerja Kuartal I 2022

Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan kinerja positif sepanjang kuartal I 2022. Hal tersebut ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang naik signifikan.

Mengutip keterangan tertulis yang disampaikan perseroan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (18/5/2022), PT Bukit Asam Tbk membukukan laba bersih Rp 2,28 triliun selama tiga bulan pertama 2022. Realisasi laba tersebut naik 355 persen secara year on year dari capaian kuartal I 2021 sebesar Rp 500,52 miliar.

Kenaikan laba bersih itu ditopang dari pertumbuhan pendapatan 105 persen menjadi Rp 8,21 triliun jika dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 3,99 triliun. Beban pokok pendapatan perseroan naik 59,67 persen menjadi Rp 4,75 triliun pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,97 triliun.

Dengan demikian, laba per saham perseroan mencapai Rp 198 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 45.

 

4 dari 4 halaman

Aset

PT Bukit Asam Tbk membukukan ekuitas Rp 26,52 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 24,25 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 12,46 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 11,86 triliun.

Perseroan membukukan aset naik menjadi Rp 38,98 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 36,12 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 6,1 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 4,39 triliun.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 18 Mei 2022, saham PTBA melemah 2,44 persen ke posisi Rp 4.000 per saham. Saham PTBA berada di level tertinggi Rp 4.130 dan terendah Rp 3.920 per saham. Total volume perdagangan 123.533.596 saham dengan nilai transaksi Rp 492,6 miliar. Total frekuensi perdagangan 17.541 kali.

Sepanjang 2022, saham PTBA melonjak 47,60 persen ke posisi Rp 4.000 per saham. Saham PTBA berada di level tertinggi Rp 4.130 dan terendah Rp 2.600 per saham. Total volume perdagangan 3.572.833.516 saham dengan nilai transaksi Rp 11,9 triliun. Total frekuensi perdagangan 609.741 kali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.