Sukses

IHSG Bakal Koreksi, Cermati 4 Saham Pilihan dari BNI Sekuritas

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar menuturkan, secara teknikal IHSG akan berada pada tren bullish apabila di atas level 6.932.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini diprediksi rawan terkoreksi. Sebelumnya IHSG akhir pekan lalu ditutup terkoreksi di level 7.086,64.

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar menuturkan, secara teknikal IHSG akan berada pada tren bullish apabila di atas level 6.932. Namun, indeks juga berpeluang koreksi jangka pendek ke 7.050, jika di tembus level selanjutkan akan berada di 6.932/6.834.

"IHSG closing di bawah 5 day MA (7.140). Indikator MACD bullish, Stochastic divergence & weak buy power. Apabila indeks berada di atas level 6.930, maka berpeluang menuju (sebelumnya target 6.888 - 7.209 gap tercapai) next 7.234 DONE 7.355,” ujar Andri dalam risetnya, Senin (13/6/2022).

Andri menambahkan, range breakout indeks akan berada di 6.932 - 7.140 dengan level resistanace 7.140/7.196/7.257/7.355. Sementara level support di 7.051/6.932/6.834/6.717. Adapun perkiraan range 6.980 - 7.140.

Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Leisyaputra menuturkan, pada Jumat lalu Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah tajam 2,73 persen, sementara indeks S&P 500 terkoreksi 2,91 persen, begitu juga dengan indeks Nasdaq yang melemah lebih dalam sebesar 3,52 persen. Amerika Serikat (AS) mencatat inflasi Mei 2022 sebesar 8,6 persen YoY, di atas ekspketasi sebesar 8,3 persen YoY.

"Angka ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 1981. Tingginya inflasi ini memicu kekhawatiran investor terhadap potensi resesi atas perekonomian AS. Yield treasury AS 2 tahun, yang paling sensitif terhadap kenaikan suku bunga rate Fed, naik mencapai di atas 3 persen, level tertinggi sejak tahun 2008," ujar dia.

Ia menambahkan, pada hari ini Inggris akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi dan nerara  perdagangan untuk April 2022. Bursa Eropa juga terkoreksi signifikan.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Saham Pilihan

Pada Jumat pekan lalu sebagian besar bursa regional Asia Pasifik mengalami koreksi mengikuti pergerakan bursa AS pada malam sebelumnya, termasuk BEI.

Adapun investor dapat mencermati saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan rekomendasi buy on support dengan target 7.450/7.550 stop loss di bawah 6.950/6.750. Kemudian saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan rekomendasi buy jika break di atas 1.705 target 1.760/1.790 stop loss di bawah 1.650.

Investor juga dapat mencermati saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan rekomendasi buy di atas 6.875 target 7.000/7.050 stop loss di bawah 6.700. Aksi buy juga bisa dilakukan pada saham PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) di atas 2.810 target 2.880/2.900 stop loss di bawah 2.720.

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada Jumat 10 Juni 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan Jumat (10/6/2022). Investor asing melakukan aksi jual saham di seluruh pasar.

Pada penutupan perdagangan, IHSG merosot 1,34 persen ke posisi 7.086,64.  Indeks LQ45 anjlok 1,73 persen ke posisi 1.019,23. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.160,11 dan terendah 7.051,22. Sebanyak 387 saham melemah sehingga menekan IHSG. 146 saham menguat dan 160 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.536.954 kali dengan volume perdagangan 26,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 16,8 triliun. Investor asing jual saham Rp 337,19 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.552.

Seluruh sektor saham kompak tertekan. Indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 2,19 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXindustry melemah 2,17 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal turun 1,87 persen, indeks sektor saham IDXbasic tergelincir 1,77 persen, dan indeks sektor saham IDXfinance merosot 1,46 persen.

 

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia kompak tertekan kecuali indeks Shanghai naik 1,42 persen. Indeks Hang Seng turun 0,29 persen, indeks Korea Selatan Kospi tergelincir 1,13 persen, indeks Jepang Nikkei melemah 1,49 persen. Kemudian indeks Thailand susut 0,48 persen, indeks Singapura melemah 0,90 persen dan indeks Taiwan merosot 0,97 persen.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG selama sepekan banyak dipengaruhi sentimen global. Hal ini seiring investor masih cenderung wait and see jelang rilis data inflasi Amerika Serikat yang menurut konsensus masih di atas 8 persen.

"Hal tersebut akan makin meningkatkan keyakinan the Fed untuk meningkatkan suku bunganya secara agresif dan diperkirakan naik 50 basis poin,” kata dia.

Sementara itu, Bank Sentral Eropa juga akan menaikkan suku bunga pada Juli 2022 sebesar 25 basis poin.

"Tentu saja dengan ada tingkat inflasi yang tinggi akan menyebabkan perlambatan ekonomi global dan kenaikan suku bunga akan menajdi sentimen negatif ke depan,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.