Sukses

Saham Asia Melemah, Investor Pantau Laporan Data Properti China dan Perdagangan Korsel

Banyak pasar di Asia ditutup untuk liburan Jumat Agung, termasuk Australia, Singapura, India, dan Selandia Baru.

Liputan6.com, Jakarta Bursa Asia susut pada perdagangan jelang akhir pekan ini. Indeks saham Jepang jatuh pada awal perdagangan setelah saham AS jatuh semalam dipicu kenaikan imbal hasil Treasury.

Melansir laman CNBC, Jumat (15/4/2022), indeks Nikkei 225 turun 1,27 persen. Sedangkan Topix turun 1,2 persen. Saham teknologi jatuh, dengan SoftBank Group turun 2,33 persen dan Sony jatuh lebih dari 3 persen.

Sementara Kospi Korea Selatan melemah sekitar 1 persen. Data ekonomi yang akan keluar pada hari ini termasuk harga properti China dan data perdagangan Korea Selatan.

Banyak pasar di Asia ditutup untuk liburan Jumat Agung, termasuk Australia, Singapura, India, dan Selandia Baru.

Saham teknologi China yang terdaftar di AS turun semalam setelah laporan Bloomberg mengatakan pengawas anti-korupsi China termasuk di antara lembaga yang terlibat dalam penyelidikan hubungan antara Grup Semut Alibaba dan perusahaan milik negara China.

Saham Alibaba yang terdaftar di New York ditutup lebih dari 4 persen lebih rendah. Sementara JD.com turun sekitar 3 persen dan Pinduoduo jatuh hampir 9 persen.

Pasar Hong Kong juga ditutup untuk liburan Jumat Agung.

Saham A.S. jatuh pada hari Kamis, menutup minggu yang merugi karena investor mencerna hasil pendapatan yang beragam dari bank-bank besar dan meningkatnya inflasi.

S&P 500 turun 1,21 persen menjadi 4.392,59, sedangkan Nasdaq Composite turun 2,14 persen menjadi 13.351,08. Dow Jones Industrial Average kehilangan 113,36 poin, atau 0,33 persen menjadi 34.451,23.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Inflasi menjadi fokus minggu ini

Imbal hasil Treasury AS naik lebih tinggi karena laporan inflasi menunjukkan kenaikan tajam harga. Ini mendorong ekspektasi pengetatan Fed yang lebih agresif.

Pada hari Kamis, benchmark imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik ke tertinggi multi-tahun, naik 13 basis poin ke atas 2,8 persen.

"Kami pikir ada ruang untuk imbal hasil Treasury 10-tahun untuk meningkat lebih lanjut selama dua belas bulan ke depan atau lebih, dengan puncaknya hanya akan terjadi sekitar pertengahan tahun depan," Franziska Palmas, Ekonom Pasar di Capital Economics, mengatakan dalam sebuah catatan.

Dia mengutip analisis imbal hasil Treasury 10-tahun selama delapan siklus pengetatan Fed utama sejak tahun 1970-an, yang menunjukkan bahwa aksi jual saat ini "mungkin akan terus berlanjut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Bursa Asia