Sukses

Ditopang Window Dressing, IHSG Diramal Tembus 6.900 hingga Akhir 2021

IHSG ditutup ke posisi 6.561,55 pada 26 November 2021 dari pekan sebelumnya di posisi 6.720,26.

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk, menyusul pengumuman adanya varian baru covid-19 di Afrika Selatan. Dalam sepekan, IHSG melemah 2,36 persen.

IHSG ditutup ke posisi 6.561,55 pada 26 November 2021 dari pekan sebelumnya di posisi 6.720,26. Kapitalisasi pasar merosot 1,48 persen menjadi Rp 8.123,09 triliun dari Rp 8.245,53 triliun pada penutupan pekan lalu.

Di luar sentimen tersebut, IHSG memang acap terkoreksi pada November sebelum nantinya reli pada Desember, seiring dengan momentum window dressing.

“Kecenderungannya kalau mau akhir tahun ada sentimen bagus dari window dressing,” mengutip penjelasan Emtrade dalam Emtrademology, Sabtu (27/11/2021).

Di sisi lain, anjloknya IHSG pada November lantaran investor utamanya trader melakukan profit taking, sebelum nanti kembali koleksi pada Desember.

Namun demikian, saat ini pasar perlu memantau perkembangan varian baru covid-19 yang disebut memiliki potensi penyebaran lebih cepat dari varian delta.

“Jadi kita tunggu juga, wait and see, apakah window dressing masih berlaku di market. Kalau selama didukung juga dengan sentimen positif, ada peluang market akan masih reli. Tapi kita pantau covid casenya bagaimana, baik di Indonesia maupun global,” jelas dia.

IHSG diperkirakan akan menguji support MA 50 di sekitar 6.490-an. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bisa di Level 6.500

Senada, Senior Fund Manager Pacific Capital Investment, Parningotan Julio memproyeksikan IHSG akan bergerak di area support sekitar 6.500-an. Proyeksi tersebut merujuk pada asumsi adanya window dressing.

Merujuk pada pergerakan IHSG yang sempat mencapai all time high, Parningotan mengatakan momentum kali ini bisa dimanfaatkan untuk spekulatif buy di saham-saham bluechip yang alami pelemahan pada perdagangan Jumat.

"Namun kalau saya bilang, mungkin tidak 100 persen masuk ke saham-saham tersebut karena belum tahu eskalasi dari covid-19 ini seperti apa. Tapi kalau secara historis harusnya Desember kinerja IHSG cukup bagus. jadi dalam seminggu terakhir November ini mungkin spekulatif atau buy only,” imbuhnya.

Sebelumnya, Wealth Management Head, Bank OCBC NISP, Juky Mariska memperkirakan IHSG akan volatile pada bulan ini.

Namun dengan potensi window dressing yang biasa terjadi di bulan Desember, IHSG diperkirakan akan ditutup di level 6.700 - 6.900.

“Kami melihat bahwa bulan Desember akan menjadi bulan untuk window dressing sehingga IHSG diperkirakan akan ditutup di 6.700 - 6.900,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG