Sukses

Upaya Tira Austenite Penuhi Pasokan Oksigen

PT Tira Austenite Tbk (TIRA) mencoba melakukan upaya untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Lonjakan kasus COVID-19 membuat kebutuhan oksigen nasional juga meningkat tajam, yakni mencapai 2.000 ton per hari. Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Melihat hal ini, PT Tira Austenite Tbk (TIRA) mencoba melakukan upaya untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi masyarakat.

"Kami secara sektoral mendapat dukungan dari multinasional company. Kami semaksimal mungkin melayani kebutuhan rumah sakit. Bahkan pekerja kami ada yang bisa bekerja hingga 18 jam, kata Direktur Utama PT Tira Austenite Tbk Selo Winardi secara virtual, Jumat (16/7/2021).

Tak mampu terpenuhi secara optimal, Selo mengaku pihaknya tengah memperbaiki suplai oksigen, agar kebutuhan akan komponen ini bisa terpenuhi lebih maksimal.

"Itu lagi-lagi supply change yang harus kita benerin. Mulai dari pabrik sampai ke bilik station. Kita juga ingin membantu pemerintah dengan menambah ISO tank. Kita juga tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan jadi harga tetap seperti biasa," ujar Selo.

Perseroan juga menegaskan bila pihaknya juga selalu melayani seluruh masyarakat yang membutuhkan oksigen.

"Kita akan layani, mau itu customer kita atau tidak, jadi enggak pilih pilih yang penting rumah sakit juga terlayani dengan baik," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Strategi Bantu Pemerintah

Selain itu, TIRA juga memiliki beberapa strategi untuk membantu pemerintah mengatasi kelangkaan oksigen di masyarakat, salah satunya membantu mendapatkan tabung oksigen.

"Langkah kita ya tambah, kita beli dan suplai, tapi untuk mendapatkan tabung oksigen itu sulit sekali bahkan kalau impor, bisa sampai 1 bulan padahal banyak yang butuh besok," ujar dia.

Oleh karena itu Selo juga meminta rumah sakit untuk memiliki tabung oksigen sehingga suplai yang diberikan bisa lebih optimal.

"Supaya tabung oksigen cukup kita bikin antrian tetap kita isi semuanya. Kalau hanya menggunakan tabung perusahaan saya rasa enggak akan cukup, jadi kita melakukan setiap rumah sakit bawa tabungnya dan kita isi. Lalu kita juga bekerjasama dengan beberapa perusahaan untuk melakukan semacam CSR untuk datang dari luar," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.