Sukses

Rights Issue, Saranacentral Bajatama Terbitkan 610 Juta Saham Baru

PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) akan menerbitkan 610 juta saham baru untuk rights issue.

Liputan6.com, Jakarta - PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) berencana menambah modal dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/6/2021), PT Saranacentral Bajatama Tbk akan menerbitkan 610.000.000 lembar saham baru dengan nominal Rp 100 per saham dalam rangka rights issue.

"Saham-saham yang akan dikeluarkan oleh Perseroan tersebut memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh sebelum PMHMETD I, termasuk hak atas dividen," tulis perseroan.

Dalam keterangannya, perseroan menyebut 98,42 persen dana yang didapat akan digunakan untuk melunasi utang Perseroan kepada PT Sarana Steel (STEEL) berdasarkan perjanjian kredit.

"Yaitu sebesar jumlah pokok pinjaman, yang dilakukan dengan carakompensasi seluruh hak tagih yang dimiliki oleh STEEL terhadap Perseroan atas utang tersebut dengan kewajiban penyetoran modal atas saham baru yang diambil bagian oleh STEEL dalam PMHMETD I," tulis perseroan.

Sedangkan 1,58 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Sesuai dengan ketentuan Pasal 8 ayat (3) POJK 32/2015, jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPS atas rencana PMHMETD I sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran tidak lebih dari 12 bulan.

Perseroan berencana untuk melaksanakan penambahan modal dalam periode 12 bulan tersebut.  STEEL selaku pihak terafiliasi Perseroan memiliki hak tagih terhadap Perseroan sebelum Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan tahun 2011.

Jumlah pokok pinjaman yang diterima yakni sebesar USD 20.600.000 atau ekuivalen Rp300.183.200.000 atau sekitar Rp 300,18 miliar.  

Perjanjian Kredit pada pokoknya mengatur:

a. Jumlah Pokok Pinjaman adalah sebesar USD20.600.000 

b. Bunga pinjaman adalah sebesar dua persen per tahun ditambah tingkat suku bunga valas USD per tahun yang diterbitkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan pada saat bunga wajib dibayarkan.

c. Jatuh tempo adalah 3 Oktober 2021. Hak tagih tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan terakhir Perseroan yang telah diaudit oleh KAP Mirawati Sensi Idris dengan Laporan Auditor Independen No. 00109/3.0351/AU.1/04/0003-2/1/ VI/2021 tanggal 23 Juni 2021 yang ditandatangani oleh Suharsono, SE, Ak, CPA dengan opini wajar tanpa pengecualian.

Tak hanya itu, berdasarkan perjanjian pengikatan perseroan, para pemegang saham sepakat, bahwa STEEL akan menerima sejumlah HMETD yang akan dialihkan dan diterima dari pemegang saham serta melaksanakan seluruh HMETD tersebut dalam PMHMETD I.  

STEEL juga akan bertindak sebagai pembeli siaga dalam PMHMETD I, serta melakukan kompensasi atas hak tagihnya terhadap Perseroan sebesar jumlah pokok pinjaman.

Pemegang saham yang tidak menggunakan haknya untuk melaksanakan rights issue, persentase kepemilikan sahamnya secara keseluruhan akan terdilusi maksimal 25,31 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham BAJA

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama Rabu, 30 Juni 2021, saham BAJA turun 1,8 persen ke posisi Rp 314 per saham. Saham BAJA sempat dibuka naik 20 poin ke  posisi Rp 340 per saham. Saham BAJA berada di level terendah Rp 300 dan tertinggi Rp 340 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 402 kali dengan nilai transaksi Rp 543,8 juta.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.