Sukses

Alasan Elon Musk Terang-terangan Dukung Dogecoin

Setelah melarang penggunaan bitcoin untuk pembelianTesla, Musk secara terang-terangan memberikan dukungan pada dogecoin.

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi salah satu pendukung mata uang kripto Elon Musk memberikan pengaruh besar pada harga bitcoin pada 2021.

Setelah melarang penggunaan bitcoin untuk pembelianTesla, Musk secara terang-terangan memberikan dukungan pada dogecoin.

Seperti dilansir Forbes, Kamis, (27/5/2021), Musk menggunakan media sosial Twitter untuk mendukung mata uang digital ini. Hasilnya, harga dogecoin mengalami pemulihan setelah aksi jual yang tajam selama akhir pekan.

"Penasaran apa pendapat Anda tentang ethereum 2.0, cardano, solana, polkadot, IOTA, dan lainnya yang mencoba menskalakan dengan biaya rendah. Apa yang membuatmu memilih doge daripada mereka?" tanya Dave Lee, seorang investor YouTuber dan Tesla. 

"[Dogecoin] punya anjing dan meme, sedangkan yang lain tidak," jawab Musk . 

Pasar uang kripto menjadi pilihan para investor akhir-akhir ini. Terdapat beberapa jenis, investor juga bisa memilih ethereum atau mata uang kripto terbesar kedua setelah bitcoin. Sebelumnya, Musk mengeluarkan panggilan kepada pengembang untuk mengirimkan ide peningkatan dogecoin melalui Reddit dan GitHub.

Ia juga membalas berita tentang peningkatan ethereum dan mengatakan salah satu pendiri ethereum Vitalik Buterin takut pada dogecoin.

"Seseorang menyarankan untuk mengubah biaya dogecoin berdasarkan fase bulan, yang cukup luar biasa," tambah Musk.

Meskipun Dogecoin menarik kritik karena  kurangnya pengembangan, haega mata uang digital ini telah melonjak 12.000 persen. Tak hanya itu, banyak orang bertaruh harga dogecoin akan terus naik.  

Elon Musk, dengan antusias menerima gelar sebagai CEO dogecoin setelah jajak pendapat di Twitter pada 2019. Ia juga telah berulang kali menyebut uang kripto berbasis meme sebagai token digital pilihannya selama beberapa tahun terakhir .

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Iran Larang Penambangan Listrik Selama 4 Bulan

Sebelumnya, Iran resmi melarang penambangan intensif mata uang kripto seperti bitcoin selama 4 bulan. Presiden Hassan Rouhani menegaskan, pemerintah mengambil jalan ini karena pemadaman listrik sering kali terjadi di kota-kota besar Iran.

"Larangan penambangan cryptocurrency berlaku segera hingga 22 September. Sekitar 85 persen dari penambangan di Iran tidak memiliki izin," kata Rouhani, Rabu 26 Mei 2021.

Seperti dilansir Yahoo Finance, bitcoin dan mata uang kripto lainnya dibuat melalui proses yang dikenal sebagai penambangan. Komputer akan bersaing satu sama lain untuk memecahkan masalah matematika yang kompleks.

Proses ini sangat menguras energi, karena penambang seringkali mengandalkan listrik yang dihasilkan oleh bahan bakar fosil, tak terkecuali Iran.

Menjelang pemilihan presiden bulan depan, pemadaman listrik telah banyak dikritik oleh masyarakat Iran. Pemerintah menyalahkan pemadaman listrik pada penambangan mata uang kripto, kekeringan, dan melonjaknya permintaan listrik di musim panas.

Menurut firma analitik blockchain Elliptic, sekitar 4,5 persen dari semua penambangan bitcoin terjadi di Iran. Hal ini memungkinkan negara tersebut menghasilkan ratusan juta dolar dari uang kripto yang dapat digunakan untuk mengurangi dampak sanksi Amerika Serikat.

Ekonomi Iran terpukul keras sejak 2018 atau tepatnya saat mantan Presiden Donald Trump keluar dari kesepakatan nuklir 2015. Meski demikian, pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan kekuatan global lainnya telah melakukan pembicaraan dengan Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan tersebut.

Sebelumnya, Iran menerima penambangan kripto dalam beberapa tahun terakhir, menawarkan daya murah dan mengharuskan penambang untuk menjual bitcoin mereka ke bank sentral. Teheran mengizinkan uang kripto yang ditambang di Iran digunakan untuk membayar impor barang resmi.

Prospek listrik murah telah menarik para penambang, terutama dari China. Listrik yang mereka gunakan membutuhkan setara dengan 10 juta barel minyak mentah untuk satu tahun atau 4 persen dari total ekspor minyak Iran pada 2020, menurut Elliptic.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.