Sukses

Bank Sentral Inggris: Investor Aset Kripto Harus Siap-Siap Kehilangan Uangnya

Mata uang digital seperti bitcoin , ethereum, dan dogecoin banyak menarik perhatian pada 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank of England (BOE) atau Bank Sentral Inggris, Andrew Bailey menegaskan, cryptocurrency atau mata uang kripto tidak memiliki nilai intrinsik dan orang yang berinvestasi harus siap kehilangan semua uang mereka.

Seperti dilansir CNBC, Sabtu (8/5/2021), mata uang digital seperti bitcoin , ethereum, dan dogecoin banyak menarik perhatian tahun ini.

Meski demikian, Bailey mengingatkan para investor untuk lebih jeli memilih investasi berjangka yang tepat. "Mereka tidak memiliki nilai intrinsik. Saya akan mengatakan ini dengan sangat blak-blakan lagi. Beli hanya jika Anda siap kehilangan semua uang Anda," kata Bailey.

Komentar yang diberikan Bailey, sejalan dengan peringatan yang dilakukan Financial Conduct Authority (FCA) Inggris.

"Berinvestasi dalam aset kripto, atau investasi dan pinjaman yang terkait dengannya, umumnya melibatkan pengambilan risiko yang sangat tinggi dengan uang investor," kata pengawas layanan keuangan pada bulan Januari lalu.

Pernah menjabat sebagai kepala eksekutif FCA, Bailey telah cukup lama skeptis terhadap mata uang kripto. Pada 2017, dia juga telah memberikan peringatan serupa kepada para investor yang ingin melakukan investasi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Luncurkan Gugus Tugas

Bitcoin telah mengalami kenaikan lebih dari 90 persen sepanjang tahun ini. Peningkatan ini tak terlepas dari minat investor institusional dan pembeli korporat seperti Tesla.

Perusahaan mobil listrik tersebut telah membeli bitcoin senilai USD 1,5 miliar awal tahun ini, dan nilai kepemilikannya telah meningkat menjadi hampir USD 2,5 miliar .

Para pendukung bitcoin melihatnya sebagai penyimpan nilai yang mirip dengan emas karena pasokannya yang langka. Hanya terdapat 21 juta bitcoin yang dapat dicetak, alasan yang digunakan cryptocurrency ialah melindungi nilai inflasi karena bank sentral telah mencetak uang untuk meringankan pandemi virus corona.

Tak hanya itu, Michael Hartnett, kepala strategi investasi di Bank of America Securities juga mengatakan, reli bitcoin terlihat seperti induk dari semua gelembung, sementara Stephen Isaacs dari Alvine Capital yakin tidak ada dasar yang tepat untuk produk ini.

Pada saat yang sama, bank sentral sedang mempertimbangkan apakah akan menerbitkan mata uang digital mereka sendiri. Bulan lalu, Bank of England meluncurkan gugus tugas bersama dengan Departemen Keuangan yang bertujuan untuk mengeksplorasi mata uang digital bank sentral, atau CBDC.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.