Sukses

Suku Bunga The Fed Tetap Rendah, Bagaimana Dampaknya ke IHSG?

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, keputusan the Fed sudah sesuai dengan harapan pasar.

Liputan6.com, Jakarta - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol. Lalu bagaimana dampaknya ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis, (29/4/2021)?

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, keputusan the Fed sudah sesuai dengan harapan pasar. Hal ini karena the Fed sudah mengambil ancang-ancang era suku bunga rendah hingga 2023.

"Kami rasa sudah tidak ada kejutan karena sudah diekspektasikan demikian oleh market dan para pengamat,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Dengan ada sentimen the Federal Reserve tersebut, Herditya memperkirakan, IHSG masih bergerak konsolidasi dengan rentang 5.950-6.000.

Herditya menambahkan,  pelaku pasar mencermati perkembangan COVID-19 yang menyebabkan kembali lockdown di beberapa negara. Hal ini menurut dia akan menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wall Street Tergelincir Setelah The Fed Pertahankan Suku Bunga

Sebelumnya, Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan saham Rabu, 28 April 2021. Hal ini setelah bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) mengumumkan mempertahankan suku bunga.

The Federal Reserve (the Fed) juga mengisyaratkan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar meski ekonomi menguat dan inflasi meningkat.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks saham S&P 500 melemah 0,08 persen menjadi 4.183,18 meski sentuh rekor intraday di awal sesi perdagangan. Indeks saham Dow Jones merosot 164 poin ke posisi 33.820,38.

Hal ini terseret penurunan 7,2 persen saham Amgen karena pendapatan yang mengecewakan. Indeks saham Nasdaq turun 0,28 persen menjadi 14.051,03.

Di sisi lain, the Federal Reserve mempertahankan suku bunga mendekati nol. Bank sentral AS juga meningkatkan penilaiannya terhadap ekonomi dan mengakui inflasi sedang meningkat.

"Di tengah kemajuan vaksinasi COVID-19 dan dukungan kebijakan yang kuat, indikator aktivitas ekonomi dan pekerjaan telah menguat,” dikutip dari pernyataan the Fed, dilansir dari CNBC, Kamis, 29 April 2021.

Bank sentral AS menambahkan, dengan inflasi yang terus berjalan di bawah tujuan jangka panjang, komite akan bertujuan untuk mencapai inflasi secara moderat di atas 2 persen sehingga rata-rata inflasi dua persen.

Selain itu, the Fed berharap inflasi jangka panjang tetap bertahan dengan baik di dua persen. “Komite mengharapkan untuk mempertahankan sikap akomodatif dari kebijakan moneter sampai hasil tersebut tercapai,” komite menambahkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.