Sukses

IHSG Melemah 0,40 Persen pada Sesi I, Ini Penyebabnya

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,40 persen atau 25,27 poin ke posisi 6.322,55 pada penutupan sesi pertama, Jumat, 19 Maret 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah selama sesi pertama perdagangan saham Jumat, (19/3/2021).

Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,40 persen atau 25,27 poin ke posisi 6.322,55. Indeks saham LQ45 susut 0,55 persen ke posisi 951,56. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Sebanyak 292 saham melemah sehingga menekan IHSG. 161 saham menguat dan 177 saham diam di tempat.

Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.346 dan terendah 6.310. Total frekuensi perdagangan saham 676.331 kali dengan volume perdagangan saham 10,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 85,98 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.436.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham industri dasar naik 0,53 persen, sektor saham manufaktur mendaki 1,02 persen dan sektor saham barang konsumsi menguat 1,84 persen. Sektor saham barang konsumsi memimpin penguatan pada Jumat pekan ini.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, IHSG melemah didorong perkembangan mutasi COVID-19 yang dikhawatirkan pelaku pasar.

Selain penerapan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro , menurut Nafan menjadi sentimen negatif bagi pasar. Ditambah sentimen eksternal dengan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang menguat. "Tren kenaikan dari imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham

Saham-saham yang catat top gainers antara lain saham ZBRA naik 34,81 persen, saham SAFE melonjak 34,12 persen, saham AIMS meroket 34,09 persen, saham LRNA melambung 29,82 persen, dan saham BEBS meroket 24,47 persen.

Sedangkan saham-saham yang masuk top losers antara lain saham TURI turun 7 persen, saham INPS melemah 6,99 persen, saham TRUK tergelincir 6,99 persen, saham UNIQ merosot 6,98 persen dan saham TALF turun 6,96 persen.

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BMRI sebesar Rp 27,9 miliar, saham GGRM sebesar Rp 27,5 miliar, saham ACES sebesar Rp 23,5 miliar, saham INTP sebesar Rp 21 miliar, dan saham INDF sebesar Rp 18,1 miliar.

Sedangkan saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham TLKM sebesar Rp 28,2 miliar, saham ASII sebesar Rp 25,1 miliar, saham PGAS sebesar Rp 16 miliar, saham CPIN sebesar Rp 14,1 miliar dan saham INCO sebesar Rp 10,8 miliar.

Bursa saham Asia kompak tertekan kecuali indeks saham Singapura naik 0,23 persen. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,7 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,64 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1,37 persen, indeks saham Thailand turun 0,38 persen. Selain itu, indeks saham Shanghai susut 1,57 persen, indeks saham Taiwan melemah 1,17 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.