Sukses

Wahana Interfood Nusantara Catatkan Saham Perdana di BEI

PT Wahana Interfood Nusantara Tbk akan mencatatkan saham perdana dengan kode saham COCO pada perdagangan perdana Rabu, (20/3/2019).

Liputan6.com, Jakarta - PT Wahana Interfood Nusantara Tbk akan mencatatkan saham perdana dengan kode saham COCO pada perdagangan perdana Rabu, (20/3/2019) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mengutip laman KSEI, Produsen kakao ini telah mendapatkan pernyataan efektif untuk mencatatkan saham perdana pada 6 Maret 2019. Perseroan telah melepas saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) dengan masa penawaran pada 11-13 Maret 2019, penjatahan pada 15 Maret 2019.

Perseroan melepas 168 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 100. Total dana yang diraup dari hasil IPO sekitar Rp 33,26 miliar.

Selain itu, perseroan juga menerbitkan sebanyak 56 juta waran seri I yang menyertai saham baru atau sebanyak 16,47 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan waran Rp 400.

Dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal dengan bangun pabrik baru di Sumedang. Pembangunan pabrik itu akan dimulai Juni 2019.

Sisanya akan digunakan untuk membeli tanah seluas 6.280 meter persegi. Kemudian untuk bayar uang muka kepada kontraktor.

Setiap pemegang tiga saham baru perseroan berhak memperoleh satu waran seri I dengan setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru yang dikeluarkan dalam portepel. Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama tiga tahun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BEI Kantongi 45 Calon Emiten Baru pada 2019

Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimis pasar saham tetap bergeliat pada tahun politik 2019. Itu ditandai dengan adanya 45 nama calon emiten baru yang berencana mencatatkan saham perdananya (Initial Public Offering/IPO) Pada tahun ini.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyomat Yetna mengungkapkan, beberapa waktu lalu sudah berkoordinasi dengan penjamin emisi (underwriter) mengenai perkara calon emiten baru tersebut.

"Di pipeline underwriter yang biasa aktif handle itu ada 45 (calon emiten 2019) di akhir tahun kemarin. Tentunya kami akan validasi lagi. Jadi kita tahu nanti potensi dari mereka," jelas dia di Jakarta, Jumat 18 Januari 2019.

Adapun nominal tersebut terhitung lebih besar dibanding target BEI perihal perusahaan tercatat baru tahun ini, yakni 40 emiten. Namun, masih lebih sedikit daripada target Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu 75-100 emiten.

Saat ditanya terkait potensi kegiatan investor saat pesta demokrasi 2019, Nyoman yakin semuanya tetap akan berjalan baik.

"Optimis lah, bukan apa-apa, kami pengalaman sudah banyak, di mana yang satu politik yang satu jalan terus. Itu kan pesta demokrasi. Kami juga coba yakinkan ke pihak luar bahwa kondisi pasar modal saat ini habis debat kemarin tetap berjalan dengan baik," urainya.

"Nanti ada beberapa indikator teman-teman bisa pantau, misalnya apetite-nya seperti apa. Itu akan terlihat dari berapa yang submit berkasnya kepada kami," dia menambahkan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Bursa Efek Indonesia atau BEI adalah salah satu tempat yang memperjualbelikan saham, obligasi, dan sebagainya di Indonesia.

    BEI

  • IPO adalah singkatan dari Initial Public Offering.

    IPO