Sukses

Transaksi Perdagangan Saham Capai Rp 11,5 Triliun, Ini Pendorongnya

Transaksi perdagangan saham capai Rp 11,5 triliun pada perdagangan Rabu (26/12/2018).

Liputan6.com, Jakarta - Transaksi perdagangan saham capai Rp 11,5 triliun pada perdagangan Rabu (26/12/2018). Transaksi tersebut didorong adanya transaksi saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Sitara Propertindo Tbk (TARA) cukup signifikan di pasar negosiasi.

Mengutip data RTI, Rabu pekan ini, di pasar negosiasi, saham MDKA ditransaksikan mencapai Rp 2 triliun. Saham MDKA naik 20 persen ke posisi 2.940 per saham dengan total frekuensi perdagangan saham satu kali. Volume perdagangan saham sekitar 6.802.599 saham.

Di pasar regular, saham MDKA menguat 14,43 persen ke posisi 3.490 per saham. Saham MDKA ditransaksikan di level tertinggi 3.700 dan terendah 3.080 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 196 kali dengan transaksi Rp 2 triliun. 

Selain itu, saham PT Sitara Propertindo Tbk (TARA) ditransaksikan mencapai Rp 1,1 triliun di pasar negosiasi. Saham TARA naik 1,36 persen ke posisi 745 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 25 kali. Kemungkinan transaksi tersebut

Di pasar regular, saham TARA menanjak 0,58 persen ke posisi 870 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.880 kali.

Saham TARA ditransaksikan di posisi level tertinggi 870 dan terendah 855 per saham. Kemungkinan transaksi saham dua emiten tersebut dibantu oleh PT Indo Premier Sekuritas, PT Ciptadana Sekuritas, dan PT Sinarmas Sekuritas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Koreksi 0,58 Persen

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Hal itu terjadi di tengah aksi beli investor asing di pasar regular.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu 26 Desember 2018, IHSG merosot 35,74 poin atau 0,58 persen ke posisi 6.127,85. Indeks saham LQ45 melemah 0,92 persen ke posisi 980,05. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Sebanyak 257 saham melemah sehingga menekan IHSG. 160 saham menguat dan 118 saham diam di tempat. Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.144,60 dan terendah 6.094,41.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 333.816 kali dengan volume perdagangan saham 15,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,5 triliun. Investor asing beli saham Rp 37,01 miliar di pasar regular. Posisi rupiah berada di kisaran Rp 14.591 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor tambang naik 0,05 persen, sektor saham industri dasar mendaki 0,17 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,17 persen.

Sektor saham aneka industri merosot 2,82 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham pertanian susut 2,17 persen dan sektor saham konstruksi tergelincir 1,69 persen.

Saham-saham yang bukukan top gainers antara lain saham PEHA melonjak 50 persen ke posisi Rp 1.800 per saham, saham HDFA mendaki 34,92 persen ke posisi Rp 170 per saham, dan saham NOBU menanjak 21,95 persen ke posisi Rp 1.000 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PNSE merosot 25 persen ke posisi Rp 900 per saham, saham RODA susut 24,89 persen ke posisi Rp 338 per saham, dan saham GLOB merosot 24,82 persen ke posisi Rp 515 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Korea Selatan Kospi susut 1,31 persen, indeks saham Thailand merosot 0,07 persen, indeks saham Shanghai melemah 0,26 persen.

Selain itu, indeks saham Singapura tergelincir 1,31 persen, indeks saham Taiwan melemah 0,50 persen. Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,89 persen. Sedangkan indeks saham Hong Kong Hang Seng libur.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, IHSG melemah didorong minimnya sentimen positif dari dalam negeri. Sedangkan dari luar negeri, sebagian lembaga pemerintahan AS alami shutdown, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengkritik pimpinan the Federal Reserve Jerome Powell.

"Sentimen kenaikan suku bunga the Federal Reserve dan pasar di beberapa negara libur," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.