Sukses

BRI Pecah Nilai Nominal Saham, Ini Jadwalnya

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk melakukan pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:5.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 250 menjadi Rp 50. Langkah ini agar harga saham perseroan dapat terjangkau oleh masyarakat.

Perseroan melaksanakan stock split itu dengan rasio 1:5. Adapun jadwal pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham perseroan antara lain akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan negosiasi pada 9 November 2017, awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi pada 10 November 2017.

Selain tanggal terakhir penyelesaian transaksi saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan negosiasi dan penentuan daftar pemegang saham yang berhak atas stock split pada 14 November 2017. Demikian mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (3/11/2017).

Sementara itu, pendistribusian saham dengan nilai nominal baru dan tanggal dimulainya penyelesaian transaksi saham dengan nilai nominal baru pada 15 November 2017.

Pada sesi pertama perdagangan saham, Jumat pekan ini, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk stagnan di posisi Rp 15.950. Total frekuensi perdagangan saham 1.463 kali dengan nilai transaksi Rp 110 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BRI Lakukan Pemecahan Nilai Nominal Saham

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menetapkan perseroan akan melakukan stock split dengan rasio 1:5. Dengan demikian, harga saham emiten berkode BBRI dari sebelumnya Rp 250 per lembar menjadi Rp 50 per lembar saham.

Selain itu, perseroan juga menetapkan sejumlah nama dalam perubahan direksi dan komisaris perseroan. BRI optimistis, kinerja fundamental perseroan di masa yang akan mendatang menjadi semakin cemerlang, yang tercermin dalam aksi korporasi sebagaimana ditetapkan dalam RUPSLB 2017.

Stock split ini merupakan salah satu bentuk upaya perseroan untuk memberikan sinyal positif atas optimisme manajemen dan kinerja Bank BRI di masa depan,” ujar Direktur Utama Bank BRI Suprajarto di kantornya, Rabu 18 Oktober 2017.

Dengan harga saham yang lebih terjangkau oleh masyarakat, Bank BRI juga menargetkan peningkatan investor base terutama investor ritel domestik. Setelah stock split, BRI berharap terjadi peningkatan likuiditas perdagangan saham BBRI.

“Tujuan utama stock split, pemegang saham BBRI atau investor retail akan meningkat, sehingga diharapkan frekuensi perdagangan saham BBRI juga akan meningkat,” imbuh Suprajarto.

Dengan semakin banyaknya investor retail, maka akan dapat memberikan keseimbangan (balancing) terhadap harga saham BBRI.

Ia berharap, dengan semakin banyaknya investor lokal yang memiliki saham BRI, maka masyarakat akan merasa semakin memiliki keterlibatan secara tidak langsung dalam membangun perekonomian nasional.

Aksi korporasi ini juga dilakukan sebagai bentuk komitmen Bank BRI untuk mendukung program ‘menabung saham’ serta memberikan kesempatan pada investor ritel domestic untuk memiliki saham blue chip. Bank BRI terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat, salah satunya melalui pasar modal.

Setelah RUPSLB tanggal 18 Oktober 2017 menyetujui pelaksanaan pemecahan nominal saham (stock split), rencana perdagangan dengan nilai nominal setelah pemecahan akan dilaksanakan pada tanggal 10 November 2017.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.