Sukses

BEI Bakal Minta Penjelasan Rencana Bisnis Induk Usaha 7-Eleven

Pengelola 7-Eleven akan menutup seluruh gerai 7-Eleven pada 30 Juni 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia akan meminta penjelasan manajemen PT Modern Internasional Tbk (MDRN) untuk rencana kelangsungan usaha perseroan ke depan. Hal ini usai manajemen PT Modern Internasional Tbk memutuskan menutup seluruh gerai 7-Eleven pada 30 Juni 2017.

"Ya. Kami akan tanya rencana mereka selanjutnya," ujar Samsul saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Jumat (30/6/2017).

Ia menuturkan, usaha ritel gerai 7-Eleven ini memang bukan satu-satunya sumber pendapatan PT Modern Internasional Tbk. Meski demikian, pihaknya tetap meminta penjelasan mengenai kelangsungan usaha perseroan ke depan usai menutup seluruh gerai 7-Eleven pada 30 Juni 2017.

Mengutip laporan keuangan PT Modern Internasional Tbk pada 2016, perseroan mencatatkan penurunan penjualan menjadi Rp 891,42 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,22 triliun.

Perseroan mencatatkan kenaikan rugi bersih menjadi Rp 636,48 miliar pada 2016 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 58,42 miliar.

Melihat laporan keuangan perseroan, kontribusi penjualan dari anak usahanya, yaitu PT Modern Sevel Indonesia bukan satu-satunya. Perseroan masih memiliki sejumlah anak usaha, antara lain PT Modern Pangan Indonesia yang bergerak di usaha perdagangan makanan dan minuman, PT Modern Dana Solusi yang bergerak di usaha bidang perdagangan, dan jasa terutama di bidang jasa yang meliputi alat fotografi, sinematografi, alat rumah tangga, barang elektronik, dan mesin fotokopi.

Selain itu, ada juga PT Swadaya Mitra Serasi yang bergerak di usaha sewa dan beli, serta PT Fresh Food Indonesia yang bergerak di industri makanan terutama kue dan roti, perdagangan ekspor, impor, distributor, dan pemasok makanan.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada 2016 juga disampaikan kalau perusahaan dan Credit Saison Co Ltd Jepang mendirikan PT Saison Modern Finance di Jakarta pada 20 Maret 2015.

Persentase kepemilikan antara lain 30 persen untuk perusahaan dan 70 persen untuk Credit Saison Co Ltd Jepang. PT Saison Modern Finance bergerak dalam bidang pembiayaan modal kerja. PT Saison Modern Finance pun telah beroperasi komersial pada Oktober 2015.

Pada 2016, kontribusi penjualan perseroan antara lain dari produk 7-Eleven mencapai Rp 701,81 miliar, produksi industrial, yaitu alat kesehatan mencapai Rp 117,17 miliar, alat percetakan sebesar Rp 6,10 miliar, jasa sebesar Rp 1,39 miliar, produk fotokopi sebesar Rp 64,82 miliar, produk fotografi sebesar Rp 59,84 juta, dan lain-lain sebesar Rp 44,72 juta.

Seperti diketahui, PT Modern Internasional Tbk (MDRN) melalui anak usahanya, PT Modern Sevel Indonesia, akan menghentikan kegiatan operasional seluruh gerai 7-Eleven per 30 Juni 2017.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis pada Jumat 23 Juni 2017, Direktur PT Modern Internasional Tbk Chandra Wijaya menuturkan, penutupan seluruh gerai itu disebabkan keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh Perseroan untuk menunjang kegiatan operasional gerai 7-Eleven.

Apalagi setelah rencana transaksi material perseroan atas penjualan dan transfer segmen bisnis restoran dan convenience store di Indonesia dengan merek waralaba 7-Eleven beserta aset yang menyertainya oleh PT Modern Sevel Indonesia sebagai salah satu entitas anak dari perseroan kepada PT Charoen Pokphand Restu Indonesia mengalami pembatalan. Itu karena tidak tercapainya kesepakatan atas pihak yang berkepentingan.

"Hal-hal material yang berkaitan dan timbul sebagai akibat dari pemberhentian operasional gerai 7-Eleven ini akan ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku dan akan diselesaikan secepatnya," kata dia.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.