Sukses

Investor Asing Buru Saham, IHSG Naik 32 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 32,53 poin ke level 5.320 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Selasa pekan ini. Hal itu didukung dari aksi beli investor asing.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (26/5/2015), IHSG menguat 32,53 poin (0,62 persen) ke level 5.320,90. Indeks saham LQ45 mendaki 0,74 persen ke level 927,75. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau pada hari ini.

Ada sebanyak 165 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Akan tetapi, 131 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Namun, 99 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 225.189 kali dengan volume perdagangan saham 4,76 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,8 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham aneka industri turun 0,67 persen. Sektor saham memimpin penguatan antara lain sektor saham barang konsumsi naik 1,61 persen, sektor saham infrastruktur menguat 1,43 persen, dan sektor saham perkebunan menanjak 1,23 persen.

Pergerakan IHSG menghijau ini juga ditopang dari aksi beli bersih investor asing. Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 200 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 200 miliar.

Saham-saham berkapitalisasi besar cenderung menguat pada hari ini antara lain saham PGAS naik 4,18 persen ke level Rp 4.360 per saham, saham SMRA mendaki 4,18 persen ke level Rp 1.995 per saham, dan saham BWPT menanjak 5,51 persen ke level Rp 364 per saham.

Adapun saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham RALS turun 2,65 persen ke level Rp 735 per saham, saham ADHI susut 1,99 persen ke level Rp 2.715 per saham, dan saham TBIG tergelincir 1,95 persen ke level Rp 8.800 per saham.

Sebelumnya Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto mengatakan, IHSG bergerak dalam rentang konsolidasi. Minimnya sentimen positif dan penguatan dolar Amerika Serikat (AS) atas sejumlah mata uang emerging market yang berdampak pada pelemahan rupiah akan mempengaruhi sentimen pasar.

"IHSG akan bergerak dengan support di 5.250 dan resistance 5.310," kata David dalam ulasannya. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini