Sukses

Sadis, SAS Tega Potong Tangan Anaknya Gara-Gara Cekcok dengan Suami

Karena cekcok dengan suami, sejak Kamis 2 Mei 2024, SAS membawa anaknya pulang ke rumah orang tuanya di Jalan Pemuda, Kelurahan Oetete, Kota Kupang

Liputan6.com, Kupang - Seorang ibu di Kupang, NTT berinisial SAS (33) tega memotong tangan anaknya hingga nyaris putus, Jumat 3 Mei 2024. Beruntung nyawa bocah berinisial FEM (3) itu berhasil diselamatkan.

SAS merupakan warga Kota Kupang namun menikah dengan pria asal Kabupaten Rote Ndao. Karena cekcok dengan suami, sejak Kamis 2 Mei 2024, SAS membawa anaknya pulang ke rumah orang tuanya di Jalan Pemuda, Kelurahan Oetete, Kota Kupang.

Entah apa yang merasuki otaknya, SAS tiba-tiba mengambil pisau dan memotong tangan kanan anaknya hingga nyaris putus.

Kejadian itu berawal saat adik dari SAS, YWMW mendengar tangisan korban. Ia kemudian berlari ke belakang rumah dan menemukan korban terluka parah dengan kondisi tangan nyaris putus.

Ia kemudian memanggil orang tuanya dan membawa korban ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis.

"Tim medis di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD WZ Yohanes Kupang membantu melaporkan kejadian ini ke Polsek Kota Raja," ujar Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Aldinan RJH Manurung, Sabtu 4 Mei 2024.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sempat Gendong Anaknya

Polisi kemudian mengamankan pelaku dan barang bukti pisau yang dipakai memotong pergelangan tangan kanan korban.

Kepada polisi, pelaku mengakui perbuatannya. Ia mengaku kalau sebelum kejadian, ia sempat menggendong korban yang baru bangun tidur. Tiba-tiba ia mengambil pisau dan membaringkan korban di lantai dapur kemudian memotong pergelangan tangan kanan korban hingga nyaris putus.

Setelah melukai anaknya, pelaku kabur meninggalkan korban yang sedang sekarat hingga ditemukan adik pelaku di dapur rumah.

Belum diketahui persis alasan pelaku memotong pergelangan tangan anaknya. Namun diduga kuat pelaku memiliki persoalan keluarga di Kabupaten Rote Ndao sehingga anaknya menjadi tempat pelampiasan.

"Sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku dipastikan sehat dan tidak mengidap sakit tertentu. Namun untuk memastikan, akan diperiksa kejiwaannya," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.