Sukses

Ada Gerakan Pangan Murah, Bayar Suka-Suka di Semarang

Gerakan pangan murah dan bazar Ramadan diinisiasi Pemkot Semarang dan Bank Indonesia.

Liputan6.com, Semarang - Pemerintah Kota Semarang terus mengawal harga kebutuhan pokok selama puasa Ramadan dan Lebaran. Bersama dengan Bank Indonesia (BI) Pemkot Semarang menggelar pasar murah di halaman Balaikota Semarang. 

Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu mengatakan, kegiatan Bazar Ramadan dan GPM ini awalnya direncanakan tanggal 2 April, namun karena ada edaran dari Bapanas (Badan Pangan Nasional) sehingga dipercepat sehari yakni dimulai Senin 1 April. 

"Pelaksanaan Bazar Ramadan dan Gerakan Pangan Murah bersama Bank Indonesia ini akan berlangsung selama dua hari. Sama seperti tahun sebelumnya, ada penjualan paket sembako dengan kupon tebus murah," kata Mbak Ita.

Sudah disediakan 3.357 paket sembako yang disiapkan Pemkot Semarang bekerja sama dengan perusahaan dan BUMD serta BUMN. 

"Ini paket sembakonya senilai Rp 150 ribu tapi tebus murah membayar Rp 50 ribu," kata Mbak Ita. 

Di beberapa kecamatan terdampak banjir di Kota Semarang bahkan ada program Tebus Suka-suka. Masyarakat bisa mendapatkan beras 2,5 - 3 kg dengan cara membayar seikhlasnya atau sukarela. 

"Di beberapa kecamatan terdampak banjir, akan kami buat tebus suka-suka seperti saat di Sam Poo Kong, tebus seikhlasnya atau sukarela. Itu kan program yang bagus maka kami lakukan di beberapa tempat terdampak banjir," kata Mbak Ita. 

Tebus suka-suka ini merupakan penjualan beras dengan membayar sukarela atau seikhlasnya, di mana beras merupakan bantuan dari Wali Kota Semarang 1 ton dan KORPI 2 ton. 

Sementara itu Plt Dinas Perdagangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan, pelaksanaan Bazar Ramadan dan Gerakan Pangan Murah (GPM) dilakukan pada 1 April 2024. 

"GPM itu kan ada penjualan sembako murah, jadi selain ada stand Pak Rahman (Pasar Pangan Rakyat Murah Dan Aman), kita akan kerja sama dengan Bank Indonesia. Nanti ada stand Pak Rahman di 10 tenda dengan menjual seperti biasanya, kebutuhan pokok dengan harga murah. Kemudian juga ada penjualan Paket Sembako Murah total 3.357 paket sembako," ungkapnya. 

Menurutnya, 3.357 paket sembako yang dijual tebus murah merupakan bentuk sinergi antara Pemkot dengan BUMN, BUMD dan Perusahaan perusahaan di Kota Semarang. 

"Tujuannya untuk memberikan akses terutama untuk warga kurang mampu agar mendapatkan bahan pangan yang murah," katanya.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan, Program Gerakan Pangan Murah (GPM) memberikan intervensi luar biasa. Bahkan ikut berkontribusi dalam penurunan harga beras yang belakangan sangat tinggi dan menyumbang inflasi Jawa Tengah.

"Di Kota Semarang akan ada GPM yang terpusat di Balai Kota. Selain ada stand Pak Rahman, ada juga penjualan cashless untuk pembelian cabai 250 gram seharga Rp 5.000 dengan pembayaran QRIS," katanya. 

Sejumlah komoditas dijual dalam program GPM ini termasuk juga komoditas beras yang harganya masih tinggi.

Sinergi antara TPID Jateng dan Bank Indonesia Jawa Tengah termasuk dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang ini diharapkan mampu mengontrol harga sejumlah komoditas.

"Kami optimistis menjelang Lebaran harga beras sudah stabil dan terjangkau apalagi sudah mulai panen raya di beberapa wilayah," kata Rahmat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.