9 Kampung Kreatif di Indonesia, dari Kampung Gitar hingga Kampung YouTuber

Liputan6.com, Yogyakarta - Tak hanya desa wisata, Indonesia juga memiliki sederet kampung kreatif dengan kekhasannya masing-masing. Setiap kampung kreatif memiliki keunggulan berbeda-beda yang berdaya saing.

Berbagai kampung kreatif ini memiliki ciri khas pengembangan produk unggulan di setiap subsektor ekonomi kreatif, mulai dari subsektor kuliner, musik, seni rupa, fesyen, dan lainnya. Mengutip dari kemenparekraf.go.id, berikut sembilan kampung kreatif di Indonesia:

1. Kampung Anyaman Rotan (Bengkayang)

Kampung Anyaman Rotan terletak di Dusun Jagoi Kindau, Desa Sekida, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Sebagian besar warga di sini adalah pengrajin rotan, terutama para perempuan.

Kampung ini juga telah memiliki beberapa produk unggulan, seperti tas dan tikar. Bahkan, beberapa produk mereka juga telah diekspor ke luar negeri.

2. Kampung Batik Laweyan (Solo)

Kampung Batik Laweyan di Solo masih menjadi kampung kreatif incaran wisatawan. Sesuai namanya, Kampung Batik Laweyan adalah sebuah kampung yang mayoritas warganya berprofesi sebagai pengrajin batik.

Saat berlibur ke sini, wisatawan bisa mempelajari sejarah batik, belajar membatik dengan ahlinya, hingga berwisata kuliner mencicipi berbagai hidangan tradisional di kawasan cagar budaya tersebut. 

3. Kampung Gerabah (Lombok)

Kampung Gerabah di Lombok menjadi salah satu destinasi yang banyak dicari wisatawan untuk berburu oleh-oleh dari gerabah. Kampung Gerabah berada di Desa Banyumulek, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat.

Desa Banyumulek memang termasuk kampung kreatif penghasil gerabah terbesar di Lombok. Hampir 80 persen warganya adalah pengrajin gerabah yang diwariskan secara turun-temurun. Wisatawan bisa menemukan berbagai macam produk kerajinan gerabah, seperti asbak kendi, kuali, dan berbagai hiasan.

4. Kampung Gitar (Sukoharjo)

Kampung Gitar berlokasi di Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Kampung Gitar Baki Sukoharjo adalah sebuah desa dengan ratusan kepala keluarga yang berprofesi sebagai pengrajin gitar.

Mereka membuat gitar klasik, gitar akustik model tanduk, ukulele, mandolin, hingga rebab. Menariknya, gitar-gitar buatan pengrajin di kampung ini sudah banyak diekspor ke berbagai negara, seperti Singapura, Filipina, Malaysia, Jerman, Italia, dan berbagai negara Eropa lainnya.