Sukses

Penertiban Keramba Jaring Apung Diklaim Demi Jaga Kualitas Air dan Operasional PLTA Waduk Cirata

Penertiban KJA di Waduk Cirata itu diklaim demi menjaga kualitas air agar tetap baik.

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat disebut akan terus memantau penertiban Keramba Jaring Apung (KJA) di area Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta. Penertiban tersebut akan dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum.

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengklaim bahwa penertiban di Waduk Cirata itu dilakukan demi menjaga kualitas air agar tetap baik.

Selain itu, lanjut Bey, penertiban KJA diharapkan mencegah terganggunya operasional pembangkit listrik.

"Penertiban KJA ini bertujuan untuk menjaga kualitas air di waduk tetap baik, juga agar tidak mengganggu operasional pembangkit listrik tenaga air (PLTA)," kata Bey Machmudin, dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (13/1/2024).

Diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan kunjungan lapangan ke kawasan Waduk Cirata, Jumat kemarin, 12 Januari 2023. Bey bersama jajaran Forkopimda, dan kepala perangkat kerja terkait memantau lingkungan Waduk Cirata menggunakan speedboat.

Bey meminta pencegahan pencemaran Citarum dilakukan secara sinergis dan berkelanjutan dengan berbagai pihak. Adapun percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan daerah aliran Sungai Citarum ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018.

Dia menegaskan, sesuai Perpres tersebut, Satgas Citarum Harum akan terus berupaya mempercepat pelaksanaan dan keberlanjutan kebijakan pengendalian DAS Citarum melalui operasi pencegahan, penanggulangan pencemaran dan kerusakan. Apalagi kawasan Waduk Cirata terdapat PLTA dengan kapasitas terpasang terbesar di Indonesia.

Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata yang mengapung di permukaan air Waduk Cirata juga memiliki kapasitas terbesar di Asia Tenggara. Dengan demikian ekosistem air di kawasan tersebut perlu dijaga sekondusif mungkin.

"Selain penertiban KJA, pembersihan eceng gondok juga turut dilakukan untuk mengendalikan pertumbuhannya," ucap Bey.

"Sehingga tidak merusak ekosistem alami yang ada di Waduk Cirata, terlebih mengganggu operasional PLTA di sana," tambahnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.