Sukses

Bikin Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah, Caranya Mudah!

Guna mengurangi limbah jelantah, mahasiswa UNY mengolahnya menjadi lilin aromaterapi. Selain mengurangi pencemaran lingkungan lilin aromaterapi ini dapat bernilai ekonomis dan dapat menambah perekonomian keluarga.

Liputan6.com, Yogyakarta Mahasiswa KKNR UNY 8340 di Desa Pinggir, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul mengubah limbah minyak jelantah atau minyak sisa hasil menggoreng yang telah digunakan berulang kali menjadi lilin aromaterapi. Para mahasiswa itu terdiri dari Muhammad Raffi Argifari, Sony Ardiansyah Yekti Wibowo, Media Binar Yedeya, Ja'far Yanuar Sugrindo As Salafi, Syifa Kamila Khairunnisa, Rhiski Husniati, Najla Nashirah, Rahma Chairunissa, Restu Maisaroh dan Ratih Kumalasari Sujono.

“Minyak jelantah yang tidak diolah dengan baik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan,” kata Ketua KKN Muhammad Raffi Argifari Senin  11 September 2023. 

Penanggung jawab kegiatan Rhiski Husniati menyatakan bahwa mengkonsumsi minyak jelantah juga dapat menimbulkan bahaya seperti kanker dan penyempitan pembuluh darah yang dapat menimbulkan hipertensi, strok dan penyakit jantung koroner. Mahasiswa prodi kimia FMIPA UNY ini menjelaskan bagaimana membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah ini. 

“Awalnya rendam minyak jelantah bersama arang selama satu jam untuk mengabsorbsi bau dari minyak tersebut,” katanya. 

Lalu panaskan minyak jelantah bersama stearin dan krayon, jika semua bahan sudah mencair dan agak mendidih  tambahkan aromatik. Setelah itu aduk sebentar kemudian diangkat.

Tuang cairan lilin aromatik tersebut dalam cetakan yang sudah diberi sumbu lalu diamkan hingga beku.

 Salah satu anggota KKN Ratih Kumalasari Sujono mengatakan pemanfaatan limbah jelantah untuk lilin aromaterapi ini dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang dapat digunakan sebagai sumber penerangan, dekorasi ruangan, media aromaterapi bahkan punya nilai ekonomis.

“Manfaat lilin aromaterapi ini dapat mengatasi insomnia, mengurangi stress, serta memberi efek menenangkan dan merilekskan pikiran,” ujar Ratih. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.