Sukses

Festival Dimulai, 36 Sandeq Berlayar Susuri Garis Pantai Sulbar

Festival Sandeq Sulbar 2023 yang diikuti 36 perahu sandeq dimulai dengan mengambil rute sepanjang gari pantai provinsi ke-33 itu

Liputan6.com, Pasangkayu - Festival Sandeq Sulbar 2023 resmi dimulai, 36 perahu yang lahir dari kearifan lokal Suku Mandar ikut ambil bagian. Festival Sandeq dalam rangka peringatan hari jadi Sulbar ke-19 ini mengambil rute sepanjang pantai Sulbar, mulai dari Pasangkayu hingga Polewali Mandar.

Para pelaut ulung suku Mandar atau passandeq yang mengikuti lomba ini akan mengarungi rute kurang lebih sepanjang 700 kilometer. Akan ada delapan etape pada lomba yang berlangsung kurang lebih seminggu mulai 24 September hingga 2 Oktober 2023.

Etape pertama Pantai Pasangkayu ke Bambang Loka, etape kedua Bambang Loka ke Budong-budong di Mamuju Tengah, etape ketiga Budong-budong ke Papalang di Mamuju, etape keempat Papalang ke Pantai Arteri Mamuju.

Etape kelima dari Pantai Arteri ke Deking di Majene, etape keenam Deking ke Pantai Sendana di Majene, etape ketujuh Pantai Sendana ke Pantai Majene dan etape terakhir Pantai Majene ke Pantai Bahari di Polewali Mandar.

Pj Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh mengapresiasi kolaborasi semua pemimpin daerah dalam festival kali ini. Dimana, seluruh bupati di Sulbar saling bahu membahu dalam festival sandeq ini, sehingga tergambar kekompakan antar pemerintah daerah.

"Sulbar ini seperti sandeq, tangguh, ulek, sabar dan berserah diri pada tuhan tapi tidak kehabisan akal untuk selalu inovatif," ujar Zudan saat melepas peserta Festival Sandeq Sulbar 2023 di Pasangkayu, Minggu (24/0923).

Melihat kemeriahan dan antusiasme masyarakat terhadap festival sandeq membuat Zudan berkomitmen akan mendukung festoval ini sebagai event pariwisata Sulbar. Dia memerintahkan, OPD terkait di Pemprov Sulbar untuk menganggarkan program festival sandeq di 2024.

"Kalau dukungan kami tahun ini masih kurang, tahun depan kami dukung dan kami mendorong agar branding Sulbar semakin lama semakin bagus," ungkap Zudan. 

Sedangkan, Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar mengatakan sebagai penyelenggara dia bersyukur mendapat dukungan semua kepala daerah. Dia sangat bahagia melihat sambutan dan dukungan bagi passandeq yang harus menempuh jarak ratusan kilometer saat tiba di Pasangkayu.

"Ini semakin mempererat persaudaraan dan persatuan kita para Bupati di Sulbar. Ini warisan budaya wajib kali lestarikan terus. Semoga ke depan pemerintah provinsi dapat memberikan perhatian untuk pelestarian sandeq," kata Ibrahim.

Bupati Pasangkayu Yaumil Ambo Djiwa sangat mengapresiasi pelaksanaan festival sandeq kali ini yang memilih daerahnya sebagai lokasi dimulainya lomba. Ini menjadi sebuah pangkah besar yang mana selama ini tiap festival sandeq diadakan seringkali tidak melewati daerahnya.

"Terima kasih atas kepercayaannya menempatkan pelepasan Sandeq di Pasangkayu, jadi sandeq berangkat dari Suremana ke Paku," ujar Yaumil.

Perahu Sandeq merupakan perahu layar tradisional khas suku Mandar yang sejak dulu digunakan untuk melaut. Perahu ini merupakan perahu tanpa mesin yang bisa berlayar dengan kecepatan yang cukup tinggi yang diakui sebagai yang tercepat di dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini