Sukses

Investasi Haruskah Mengusir Warga?

Kedatangan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia disambut warga yang terancam digusur demi investasi

Liputan6.com, Batam - Warga dua kelurahan di Pulau Rempang, Kecamatan Galang, Batam menyambut kedatangan Menteri BKPM Bahlil Lahadalia di Kampung Sembulang dengan membentangkan spanduk menolak penggusuran kampung mereka. 

Penolakan dilatarbelakangi rencana investasi pembangunan industri kaca yang merupakan investasi dari China. Warga mendapat kabar jika kampung mereka akan digusur untuk pendirian pabrik kaca tersebut.

Sebelum kedatangan Menteri Bahlil Warga berkumpul menunggu dari jarak beberapa ratus meter dari titik lokasi pertemuan di Kantor Kecamatan Galang di Sembulang.

Setelah membentangkan spanduk penolakan, warga kemudian menyusul rombongan ke lokasi pertemuan. Mereka sempat dihadang, sebelum akhirnya perwakilan dipersilakan masuk.

Menteri Bahlil segera menemui warga, ia meminta warga untuk mempercayakan kepada perwakilan yang akan membicarakan aspirasi yang disampaikan langsung padanya.

"Saya ini orang kampung lahir di dusun kecil, ibu saya sebagai pembantu rumah tangga, ayah saya buruh bangunan, saya mengerti persolan ini, jadi saya minta tiga orang untuk berbicara di dalam," kata Bahlil.

Egoi kemudian mewakili warga. Ia menuturkan pihaknya mendukung pembangunan namun tidak boleh mengganggu kampung-kampung yang sudah ditinggali masyarakat sejak dulu. Karena kampung-kampung yang saat ini dihuni warga adalah jejak keberadaan warga sejak ratusan tahun lalu.

"Jangan gusur kampung kami, itu adalah peninggalan nenek moyang kami," kata Egoi. 

Hal senada juga diutarakan oleh Syamsul Rizal dan Syamsudin yang juga mendapatkan kesempatan serupa. 

Warga kemudian diminta kembali ke rumah mereka, namun kerumunan warga bertahan menunggu perwakilan mereka yang tengah bertemu dengan Menteri Bahlil dan rombongan. 

Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.

Sebelum mediasi menteri bersama bersama warga sempat terjadi dorong mendorong antara petugas dengan warga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.