Sukses

Egianus Kogoya Disebut Bunuh Anak Kepala Kampung karena Tak Diberi Makan

Komandan Satgas Damai Cartenz 2023 Kombes Pol Faizal Rahmadani mengatakan, Egianus Kogoya menembak anak kepala Kampung Pimbinom karena tak diberi makan.

 

Liputan6.com, Jayapura - Komandan Satgas Damai Cartenz 2023 Kombes Pol Faizal Rahmadani mengatakan, pada Senin (6/3/2023), ada laporan pembunuhan yang dilakukan kelompok Egianus Kogoya terhadap anak kepala Kampung Pimbinom, di Distrik Kuyugawe, Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Pegunungan.

 

Faizal menyebut, pembunuhan dilakukan seminggu lalu akibat Kepala Kampung Pimbinom menolak memberikan bantuan makanan kepada Egianus Kogoya dan kelompoknya.

"Kepala Kampung Pimbinom, ST, tidak bersedia membantu kelompok Egianus Kagoya yang datang ke kampungnya untuk meminta bahan makanan sehingga anaknya MT yang berusia sekitar 6-8 tahun dibunuh. Egianus Kogoya yang membunuh MT karena orang tuanya tidak mau memberikan bantuan makanan, " kata Kombes Faizal.

Kombes Faizal yang juga menjabat sebagai Dirkrimum Polda Papua mengaku sudah memintai keterangan saksi mata yang melihat kekejaman Egianus Kagoya.

"Ada saksi yang sudah diambil keterangannya walaupun ada kendala bahasa," kata Faizal.

Ia mengatakan dari keterangan saksi terungkap apabila Egianus dan kelompoknya membawa tiga senapan laras panjang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pendekatan Mengantisipasi Jatuhnya Korban

Sementara itu, Polri bersama para tokoh agama dan pemuda masih terus melakukan pendekatan terkait pencarian Pilot Susi Air yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua Pimpinan Egianus Kogoya.

"Kami menerima informasi saat ini Polda Papua bersama pemuda, tokoh agama, dan tokoh masyarakat masih terus melakukan pendekatan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi Ahmad Ramadhan.

Pendekatan tersebut, kata Ahmad Ramadhan, agar situasi tetap kondusif, termasuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa, baik dari kalangan warga sipil maupun Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens yang disandera KKB Papua.

"Jadi kita melakukan pendekatan dulu," kata dia.

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Polisi Mathius Fakhiri mengatakan upaya pembebasan Kapten Philip Mark Merthens yang berkebangsaan Selandia Baru dari KKB masih terus berproses.

Aparat keamanan tidak akan melakukan langkah gegabah yang nantinya dapat menimbulkan korban jiwa, baik itu warga sipil maupun sandera itu sendiri.

Oleh karena itu berbagai pendekatan terus dilakukan, terutama melalui para tokoh agar tidak menimbulkan korban jiwa.

KKB Pimpinan Egianus Kogoya pada Selasa (7/2/2023) membakar Pesawat Susi Air yang dipiloti Philip Mark Merthens di Paro, Kabupaten Nduga dan menyandera pilotnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.