Sukses

Mengenal Herpes Gajah, Virus Mematikan yang Mengintai Anak Satwa Berbelalai

Anak gajah Damar ditemukan mati di TWA Buluh Cina Kampar, Riau, padahal sehari sebelumnya keturunan dari gajah Ngatini dan Robin masih lincah.

Liputan6.com, Pekanbaru - Anak gajah jantan bernama Damar di Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina, Kabupaten Kampar, ditemukan mati. Sehari sebelumnya, keturunan gajah Ngatini dan Robin itu terpantau sehat dan beraktivitas seperti biasa. 

Berdasarkan hasil nekropsi atau bedah bangkai pada anak gajah mati tersebut, ada Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV) yang menyerang. Herpes pada gajah ini terbilang mematikan.

Menurut Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman S Hasibuan, virus ini sangat sulit terdeteksi. Virus ini biasanya menjangkiti gajah berumur di bawah 12 tahun. 

"Indikasi yang terlihat tidak ada, ketika terjangkit, biasanya 24 jam hingga 48 jam akan terjadi kematian jika imunitas gajah tidak kuat," jelas Genman, Rabu petang, 18 Januari 2023.

Virus herpes menyerang gajah bukan pertama kali terjadi di Riau. Berdasarkan catatan BBKSDA Riau, kasus kematian karena virus ini merupakan yang ketiga terjadi. 

Sebagai antisipasi kejadian berulang, BBKSDA Riau akan berusaha meningkatkan imunitas anak gajah, khususnya yang berada di pusat pelatihan ataupun gajah di lembaga konservasi. 

"Ke depannya akan dipisahkan gajah anakan dengan dewasa," ucap Genman. 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Antisipasi BBKSDA Riau

Genman memperingatkan mahout atau pelatih gajah di pusat pelatihan di Riau lebih disiplin menjaga kebersihan lingkungan gajah tinggal. Terutama dalam membersihkan kotoran gajah di lembaga konservasi. 

"Kemudian rutin memberikan vitamin dan nutrisi sehingga imunitas anak gajah lebih baik karena virus ini tidak ada obat atau antivirusnya," terang Genman. 

Sementara itu, drh Rini sebagai tim medis BBKSDA Riau menyatakan virus herpes gajah bukanlah suatu hal baru. Bagi pemerhati gajah, virus ini tidak asing lagi. 

Biasanya, terang Rini, gajah terserang herpes akan mengalami permasalahan di lapisan pembuluh darah. Gejala awal begitu terserang tidak kelihatan tapi sangat mematikan. 

"Biasanya terjadi pada gajah muda karena imunitas belum terbentuk," ucap Rini. 

Sebagai informasi, anak gajah Damar ditemukan mati di TWA Buluh Cina pada 11 Januari 2023. Sehari sebelumnya, anak gajah ini masih bergerak lincah dan bermain bersama gajah Ngatini dan Robin. 

Gajah Damar ditemukan mati pada pagi hari. Saat itu, mahout melihat gajah Damar seperti rebahan tidur. Ketika dicek, ternyata tidak ada tanda-tanda kehidupan. 

Rini memimpin nekropsi dengan mengambil beberapa sampel di beberapa organ gajah. Selanjutnya dikirim ke laboratorium di Kota Bogor guna memastikan penyebab pasti kematian. 

Hasil pemeriksaan di laboratorium keluar pada 17 Januari 2023. Tim medis menyatakan gajah Damar positif terserang Elephant Endotheliotropic Herpes Virus atau herpes gajah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini