Sukses

Pendidikan di Daerah Terpencil, Yayasan World Harvest Dirikan SMK SWH

Salah satu bentuk pelayanan Yayasan World Harvest yakni dengan mendirikan Sekolah Wahana Harapan (SWH) Tegal Agus, sejak 2013 lalu. SWH didirikan di Desa Tegal Angus, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang Banten.

Liputan6.com, Banten - Kepedulian organisasi kemanusiaan Yayasan World Harvest dalam memberikan pelayanan komunitas, pendidikan dan layanan berkualitas, ditujukan untuk menjangkau dan membantu orang-orang di daerah terpencil atau tertinggal.

Salah satu bentuk pelayanan Yayasan World Harvest yakni dengan mendirikan Sekolah Wahana Harapan (SWH) Tegal Angus, sejak 2013 lalu. SWH didirikan di Desa Tegal Angus, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang Banten.

Pimpinan Yayasan World Harvest Daniel Runtuwene mengatakan, mata pencaharian utama masyarakat di Desa Tegal Angus adalah sebagai nelayan, petani dan juga buruh.

“Dengan pendapatan yang tidak tetap, pengembangan pendidikan bagi generasi muda juga terbatas. Kita menilai, pendidikan berkualitas sangat penting dihadirkan di sana, untuk memberikan kesempatan bagi generasi muda mendapatkan masa depan yang lebih baik,” ucapnya, Rabu (14/12/2022).

SWH memiliki visi utama yaitu membangun generasi yang berprestasi, berkarakter dan berdampak sosial. Ada tiga jenjang pendidikan yang dihadirkan, mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Selain di SWH, Yayasan World Harvest juga membangun sekolah dengan tingkatan jenjang masing-masing di tiga lokasi lainnya:  Taman Kanak-Kanak (TK) di Gn Sitoli dan Nias, TK-SD di Kedaung Banten dan TK-SD di Kampung Melayu Banten.

Pada 17 Desember 2022 lalu, SWH meresmikan bangunan baru untuk pengembangan tingkat lanjutan, yakni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dengan jurusan multimedia kreatif.

“Kita harap dengan adanya SMK ini, para siswa bisa bersiap menghadapi perkembangan global yang semakin pesat. Mereka bisa lebih kreatif, produktif dan berdaya juang wirausaha,”katanya.

SMK SWH menggunakan basis pendidikan komputer dengan penyediaan fasilitas belajar pendukung yang memadai. Serta pendekatan kewirausahaan tersebut, diharapakan dapat melahirkan calon-calon profesional dan entrepreneur handal, berjiwa entrepreneur dan inovatif.

Juga memiliki sistem tata kelola teknologi yang baik dan dapat menjadi pemimpin masaDepan, yang menginspirasi dunia lewat ide-ide kreatif.

“Kita memberikan biaya yang terjangkau dan ada beasiswa bagi anak-anak berprestasi. Semoga ini bisa menghidupkan mimpi anak-anak di Desa Tegal Angus Banten,” ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

SMK SWH

Dalam kontribusi bagi komunitas, SWH juga meresmikan Bank Sampah SWH Tegal Angus, sebagai wadah kepedulian terhadap kebersihan lingkungan dan wadah entrepreneur bagi anak-anak. Dalam kegiatan ini, karya-karya indah yang berasal dari olahan sampah juga dipamerkan.

Lalu ada Warung Harapan sebagai wadah pembekalan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bagi masyarakat sekitar, yang bisa menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

Daniel Runtuwene mengharapkan, kehadiran SMK SWH bisa berkontribusi nyata di dunia pendidikan dan industri teknologi dan dapat memberi angin segar bagi dunia pendidikan.

“Semoga ini bisa mendukung program pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di seluruhwilayah Indonesia,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.