Sukses

Nahas, Pecinta Binatang Asal Klaten Tewas Digigit Ular Putih Berbisa di Raja Ampat

Anaas Muhtazul'ulum dikabarkan meninggal dunia saat menjalani perawatan di Puskesmas Folley Misool, Kabupaten Raja Ampat pukul 02.00 WIT Sabtu dini hari akibat digigit ular putih berbisa atau Micropechis ikaheka

Liputan6.com, Klaten - Seorang pecinta binatang anggota Exotic Animal Lovers (Exalos) Indonesia sekaligus pemerhati ular bernama Anaas Muhtazul'ulum meninggal dunia digigit ular berbisa di Misool Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, Sabtu (12/3) dini hari.

Kematian Anaas Muhtazul'ulum akibat digigit ular berbisa di Kabupaten Raja Ampat itu dibenarkan oleh Ketua Exotic Animal Lovers Indonesia Janu Wahyu Widodo yang diumumkan pada akun resmi Exalos Indonesia, yang diakses di Sorong, Sabtu, dikutip Antara.

Anaas Muhtazul'ulum dikabarkan meninggal dunia saat menjalani perawatan di Puskesmas Folley Misool, Kabupaten Raja Ampat pukul 02.00 WIT Sabtu dini hari akibat digigit ular putih berbisa atau Micropechis ikaheka.

Jenazah Anaas Muhtazul'ulum telah dievakuasi dari Misool, Kabupaten Raja Ampat menuju ke Kota Sorong untuk dipulangkan ke daerah asalnya di Klaten, Jawa Tengah.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pejuang Penyelamat Lingkungan

Menurut Janu, almarhum Anaas Muhtazul'ulum adalah perintis Exalos Regional Sorong, pejuang penyelamat lingkungan yang telah banyak melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat setempat.

Ia membenarkan bahwa Anaas Muhtazul'ulum meninggal dunia akibat digigit ular wilayah Misool, Kabupaten Raja Ampat, dan saat ini sedang diupayakan agar jenazah korban dapat dipulangkan ke daerah asalnya di Klaten.

Selain itu, keluarga besar Exalos Indonesia sedang mengumpulkan donasi agar jenazah almarhum bisa dipulangkan ke kampung halamannya, demikian Janu Wahyu Widodo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.