Sukses

Kasihan, Emak-Emak di Garut Antre Demi Peroleh Minyak Goreng Saking Langkanya

Saat ini rata-rata penjualan minyak goreng di Garut sudah berada di kisaran angka Rp14 ribu per kilogram (kg) atau Rp28 ribu per kemasan isi 2 kg, namun di luar wilayah Garut kota masih berkisar di angka Rp38-40 ribu per kemasan 2 kg, dengan cadangan yang minim.

Liputan6.com, Garut - Upaya pendistribusian minyak goreng (Migor) bagi masyarakat Garut, Jawa Barat belum merata, termasuk ketentuan satu harga normal sesuai intruksi pemerintah.

Saat ini rata-rata penjualan minyak goreng di Garut sudah berada di kisaran angka Rp14 ribu per kilogram (kg) atau Rp28 ribu per kemasan isi 2 kg. Namun di luar wilayah Garut kota masih berkisar di angka Rp38-40 ribu per kemasan 2 kg, dengan cadangan yang minim.

“Saya ngantri sekitar satu jam, bahkan ada yang sempat antre sejak pukul 06.00 pagi,” ujar Iyah Komariah (53) warga Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garut Kota setelah mendapatkan minyak di salah satu supermarket di Garut.

Kondisi itu cukup meresahkan masyarakat. Selain menghabiskan waktu tunggu, jatah minyak yang bisa dibeli warga hanya satu kemasan berisi 2 kg.

“Sayang jauh-jauh ke sini ternyata hanya bisa membeli satu kemasan (2 kg) seharga Rp28 ribu,” ujar Tita Herwanti (55) warga lainnya.

Bahkan di luar wilayah Garut Kota, harga minyak goreng masih di atas harga yang telah ditetapkan pemerintah di angka Rp 14.000 per liter. Seperti di Pasar Cibatu, harga 1 liter minyak goreng curah dijual di kisaran Rp19.000-Rp20.000 atau Rp 38-40.000 per satu kemasan berisi 2 kg.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masih Langka

Erna (52), salah seorang pedagang di kawasan Pasar Cibatu mengaku, distribusi minyak goreng satu harga belum merata. Saat ini rata-rata minyak goreng masih berkisar di angka Rp20.000 per liter. 

“Masih harga lama semua, ini saja masih dijual Rp20.000 per liter,” ujar dia.

Menurutnya saat ini, ketersediaan minyak goreng masih langka. Beberapa agen di wilayah itu pun hingga kini belum mendapatkan pasokan barang.

“Barang yang ada di warung ini, ya cuma segini saja langka banget. Bukan karena saya enggak mau nyetok buat jualan, tapi di agennya yang enggak ada barang,” ujar dia.

Kepala Disperindag dan ESDM Garut Nia Gania Karyana mengimbau masyarakat untuk tidak membeli minyak goreng secara berlebih, dengan pembatasan pembelian yang telah ditetapkan oleh pihak minimarkart atau supermarket.

“Saat ini memang terjadi kelangkaan minyak goreng di beberapa daerah,” kata dia.

Dampaknya harga minyak goreng menjadi mahal. Untuk menghindari kepanikan warga, lembaganya terus melakukan koordinasi, termasuk memastikan ketersedaan minyak goreng.

“Kami terus berkoordinasi dengan pihak supplier dan distributor minyak goreng yang ada di Kabupaten Garut,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.