Sukses

Tahanan Kabur Bikin Malu Institusi, Kapolresta Pekanbaru Pertaruhkan Nama Baik

Kepala Polresta Pekanbaru Kombes Pria Budi SIK menyatakan tahanan kabur membuat institusinya malu sehingga nama baiknya dipertaruhkan untuk menangkap tersangka.

Liputan6.com, Pekanbaru - Kaburnya tersangka narkoba berinisial A dari Polresta Pekanbaru berbuntut panjang. Sejumlah personel yang bertugas saat itu bakal mendapat sanksi internal karena diduga lalai sehingga menyebabkan tahanan kabur.

Kepala Polresta Pekanbaru Komisaris Besar Pria Budi SIK menyebut sudah ada tiga personel yang diperiksa terkait tahanan kabur ini. Pihak Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Riau juga sudah turun tangan.

"Yang bertugas saat itu, yang terlibat saat itu, ada tiga orang lagi pemeriksaan," kata Pria.

Meskipun ada dugaan kelalaian, Pria menyatakan perlu diketahui secara rinci kenapa tahanan tersebut bisa kabur. Pihaknya tengah berusaha mengurai masalah ini.

Menurut Pria, penyebab tahanan kabur ini akan lebih jelas jika tersangka A sudah tertangkap. Nantinya dari pemeriksaan A kalau tertangkap, akan diketahui apakah ada kelalaian.

"Pemeriksaan di internal sedang dilakukan, Paminal Polda Riau juga ke sini," kata Pria.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertaruhan

Pria berjanji akan menyampaikan secara transparan penanganan kasus ini jika tersangka sudah tertangkap. Dia pun memastikan akan ada sanksi bagi yang bersalah.

"Ada SOP, tidak ada anggota yang bersalah yang tidak diperiksa," tegas Budi.

Pria menyatakan, tahanan kabur ini telah membuat Polresta Pekanbaru malu, terlebih lagi dirinya sebagai pimpinan. Dia menyebut nama baiknya tengah dipertaruhkan dalam kasus ini.

"Nama baik saya dipertaruhkan di sini, tahu saya akan berbuat seperti apa, porsinya seperti apa, yakinlah," tekan Budi.

Di sisi lain, Pria berharap masyarakat berperan aktif memberikan informasi dan mendoakannya agar tertangkap lagi untuk diproses sesuai aturan berlaku.

"Mohon motivasi, mohon doanya, Insya Allah tertangkap," kata Budi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.