Sukses

Inginkan 'New Normal', Komunitas Ojol di Gorontalo Tolak Penerapan PPKM

Pengemudi ojek online (Ojol) menggelar aksi damai di Bundaran Hulondalo Indah (HI), Kota Gorontalo.

Liputan6.com, Gorontalo - Sejumlah Pengemudi ojek online (ojol) menggelar aksi damai di Bundaran Hulondalo Indah (HI), Kota Gorontalo. Aliansi yang menamai dirinya Komunitas Pemburu Dollar ini menolak keras penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Sebab, menurut mereka, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tersebut, sangatlah berdampak pada pendapatan sehari-hari mereka. Bahkan, hingga kini pemerintah pun belum memberikan solusi terkait kondisi mereka.  

Panglima aksi Fahrizul Tia Hasan mengatakan, tujuan aksi yang mereka lakukan yakni meminta kepada Pemerintah Gorontalo, agar memberikan solusi bagi mereka terkait dampak kebijakan PPKM yang telah diberlakukan selama ini.

"PPKM sangat berdampak pada kami pengemudi ojol hingga para pengusaha kecil," kata Fahrizul.

Fahrizul menuturkan dalam aksi itu, mereka juga menyampaikan kepada masyarakat agar tetap patuh pada protokol kesehatan, serta meminta Pemerintah Gorontalo tidak menerapkan aturan PPKM dan hanya penerapan New Normal.

"Jangan hanya diberikan kebijakan yang dinilai menyusahkan, tetapi pemerintah juga harus memberikan solusi untuk kami ojol dan pengusaha kecil," ungkapnya.

Lebih lanjut, Fahrizul menjelaskan, aksi yang mereka lakukan tidak untuk menolak aturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Akan tetapi mereka lebih menuntut solusi dari pemerintah.

"Kami minta new normal, jangan batasi rakyat apalagi pedagang kecil untuk beraktivitas di malam hari," ujarnya. 

"Kalau memang dibatasi harusnya ada solusi yang ditawarkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari," jelas Fahrizul.

Ia mengaku, jika pada kemudian hari masih tetap ada kebijakan seperti ini dan tanpa dibarengi dengan solusi, maka tidak menutup kemungkinan mereka akan turun aksi dengan jumlah lebih banyak lagi.

"Kami akan turun lebih banyak lagi jika kebijakan yang dinilai menyusahkan ini terus diperpanjang," ia menandaskan.

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.