Sukses

Memburu Preman Pelaku Pemalakan Sopir Truk yang Videonya Viral di Media Sosial

Video pemalakan dan pemukulan terhadap sopir truk di Kota Padang, Sumatera Barat, viral di media sosial.

Liputan6.com, Padang - Sebuah video pemalakan dan pemukulan terhadap sopir truk di Kota Padang, sumatera Barat, beredar di media sosial hingga viral.

Video berdurasi 4 menit 37 detik itu diunggah akun Facebook Galigaman Sangir pada 10 Juli 2021. Dalam video seorang pria diduga preman memaki sopir truk karena tidak memberi uang yang diminta.

Selain melontarkan kata-kata kotor dalam bahasa Minang, pria itu juga memukul sopir truk. Selama video, sang sopir tidak melakukan perlawanan.

"Ndak ado urang yang ndak amuah agiah pitih ka den di siko dek ang (tidak ada orang yang tidak mau memberi uang kepada saya di sini," kata preman kepada sopir truk.

Kemudian sopir truk menjelaskan bahwa uang yang ia punya hanya cukup untuk perjalanan dari Padang ke Pekanbaru.

Tapi hal itu tidak mengurungkan niat preman tersebut, ia malah kembali mengeluarkan kata-kata kotor sembari menampar dan menarik baju sopir.

Dalam video pemalakan itu, si preman juga mengaku meminta uang untuk membeli minuman. Setelah terus-terusan dimintai uang dan diperlakukan dengan kasar, akhirnya sopir mengatakan bahwa ia hanya punya uang Rp10 ribu.

"Tambah sepuluh lai (tambah sepuluh ribu lagi)," kata si preman.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diburu Polisi

Kapolsek Lubuk Kilangan, AKP Lija Nesmon mengatakan, pihaknya sudah menindaklanjuti video pemalakan dan pemukulan yang terjadi kepada sopir truk tersebut.

"Iya peristiwa ini terjadi pada Sabtu (10/7/2021) siang," ujarnya.

Saat ini pihaknya sedang mencari keberadaan yang bersangkutan. Lija menyebut lokasi pemalakan terjadi di tempat pembuatan semen.

"Yang bersangkutan tidak diketahui keberadaannya, tapi anggota di lapangan sedang mencari," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.