Sukses

Stok Alat Rapid Test di Aceh Masih Tersedia

Pemerintah Aceh menargetkan jumlah penduduk yang akan mengikuti rapid test dalam waktu dekat ini sebanyak 25 ribu orang.

Liputan6.com, Aceh - Pemerintah Aceh menargetkan jumlah penduduk yang akan mengikuti rapid test dalam waktu dekat ini sebanyak 25 ribu orang. Jumlah tersebut merupakan target minimal dari tes yang akan dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Aceh.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19, Aceh, Saifullah Abdulgani mengatakan, pihaknya telah mendistribusikan 13.460 unit alat rapid test kepada gugus tugas di kabupaten/kota. Alat tersebut disalurkan melalui dinas terkait pada Maret lalu.

"Alat rapid yang telah dipergunakan sekitar 5.469 unit. Masih ada sisa sekitar 7.991 unit lagi yang siap dipergunakan," sebut Saifullah, dalam keterangan diterima Liputan6.com, Selasa (02/06/2020).

Selain itu, saat ini masih ada stok alat rapid test yang tersedia sebanyak 13.320. Alat-alat tersebut siap didistribusikan oleh gugus tugas di masing-masing kabupaten/kota.

"Apabila rapid test unit yang tersedia belum cukup, segera diantisipasi karena persediaan di pasar juga masih terbatas," ucapnya.

Tim kesehatan TNI/Polri kemungkinan akan ikut mendukung pelaksanaan tes massal ini. Saifullah sendiri tidak menyebutkan kapan tes massal lanjutan ini akan mulai.

Sebagai informasi, jumlah ODP di Aceh per 1 Juni sebanyak 2.060 orang. Terjadi penambahan 11 orang dibandingkan data kumulatif satu hari sebelumnya.

Sebanyak 63 orang dari jumlah tersebut masih dalam pantauan petugas kesehatan. Sementara itu, 1.997 orang telah selesai menjalani proses pemantauan atau karantina mandiri.

Jumlah PDP Covid-19 sebanyak 106 kasus dengan rincian, 6 orang dirawat, 99 orang sembuh, dan satu orang meninggal dunia. Hingga saat ini, PDP yang dinyatakan meninggal dunia di Aceh tercatat hanya satu kasus yang terjadi pada Maret lalu.

Adapun jumlah orang yang dinyatakan positif mencapai 20 orang. Rinciannya, 2 orang dalam perawatan di rumah sakit rujukan, 17 orang sembuh, dan 1 orang meninggal dunia.

"Pasien Covid-19 yang meninggal dunia itu, seperti juga PDP di atas, terjadi pada akhir Maret 2020. Jadi, bukan kasus baru," pungkasnya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.