Sukses

Polwan Sumbar Belajar Jahit demi Siapkan Stok Masker Cegah Penularan Covid-19

Untuk menyiasati mahal dan langkanya masker yang dijual di apotek, masyarakat banyak membeli masker kain atau sejenisnya yang bisa dicuci lalu dipakai kembali.

Liputan6.com, Padang - Masker, salah satu benda yang paling dibutuhkan semua orang di tengah pandemi corona Covid-19 saat ini. Bahkan, sejak merebaknya virus itu, harganya melambung hingga lebih dari 100 persen.

Untuk menyiasati mahal dan langkanya masker yang dijual di apotek, masyarakat banyak membeli masker kain atau sejenisnya yang bisa dicuci lalu dipakai kembali.

Melihat situasi ini, Kepolisian Daerah Sumatera Barat turut mengambil bagian. Kapolda mengirim sebanyak 18 personel polwan untuk belajar menjahit masker non medis di Balai Latihan Kerja (BLK) Padang.

Tujuannya sederhana, membuat masker dalam jumlah banyak lalu diberikan kepada petugas polisi dan masyarakat yang belum memiliki masker di tengah pandemi.

"Di tengah merebaknya virus corona, kami ikut bergerak agar penyebarannya tidak meluas di daerah ini," kata Kapolda Sumbar, Irjen Pol Toni Harmanto kepada Liputan6.com, Rabu (15/4/2020).

Para polwan bintara dan perwira yang belajar menjahit masker saat ini, ketika sudah bisa dan mahir akan diminta membagi ilmunya di kesatuan.

"Hasil jahitan nantinya diberikan pada petugas polisi dan masyarakat," kata Toni.

Keterampilan yang didapatkan oleh para personel ini nantinya, lanjut Kapolda, juga berguna ketika ada bencana lainnya terjadi.

Tidak hanya ketika corona, jelasnya peristiwa kabut asap atau meletusnya gunung berapi juga membutuhkan masker sebagai pelindung diri.

"Ilmu yang mereka dapat di BLK saat ini juga bisa dibagi dengan personel lain sehingga hasilnya berguna bagi masyarakat," ucapnya.

Sementara data terbaru penyebaran virus corona Covid-19 di Sumbar saat ini cukup signifikan. Jumlah pasien positif sebanyak 48 orang, 4 di antaranya meninggal dunia dan 7 lainnya dinyatakan sembuh.

Kemudian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) saat ini totalnya sebanyak 170 orang, 32 di antaranya masih dirawat, 27 orang isolasi mandiri di rumah msing-masing dan 111 lainnya dinyatakan negatif.

Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) total sebanyak 5.571 jiwa, 4.712 di antaranya sudah selesai masa pantau dan 859 lainnya masih dalam proses pemantauan.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.