Sukses

Strategi Pemkab Karo Cegah Penyebaran Virus Hog Cholera pada Babi

Dari 27.892 populasi babi, sebanyak 447 ternak babi mati di Kabupaten Karo.

Liputan6.com, Karo - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo, Sumatera Utara memperketat distribusi babi untuk mencegah penyebaran virus Hog Cholera atau kolera babi. Distribusi diperketat terkait kematian ribuan babi di Provinsi Sumatera Utara.

Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Karo Siska Tarigan mengatakan pihaknya melarang dan menyarankan para peternak untuk tidak membeli babi dari luar kabupaten.

"Ini untuk mencegah masuknya wabah virus kolera ini dari daerah yang sudah terkena kasus," katanya, Selasa (12/11/2019), dilansir Antara.

Selain itu, katanya, juga dilakukan pengecekan kesehatan terhadap ternak babi yang akan diperjualbelikan dan yang akan dipotong. "Ada petugasnya namanya Keurmaster. Petugas ini yang melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap ternak babi tersebut," ujarnya.

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Karo mencatat dari 27.892 populasi babi, sebanyak 447 ternak babi mati di Kabupaten Karo. Ratusan ternak babi yang mati berasal Kecamatan Laubaleng dan Kecamatan Kabanjahe. Secara keseluruhan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tercatat sebanyak 5.800 ekor babi dari 11 Kabupaten/Kota yang dilaporkan mati akibat virus ini.

Ke-11 Kabupaten/Kota yang terkena wabah virus hog cholera yaitu Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Samosir.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.