Sukses

Lenggak-Lenggok Penari Sintren Cilik Ramaikan Peringatan HUT ke-650 Cirebon

Sintren salah satu warisan kesenian khas Cirebon Jawa Barat yang memiliki keunikan tersendiri karena sang penari harus dalam kondisi perawan

Liputan6.com, Cirebon - Lenggak lenggok centil penari sintren cilik meriahkan rangkaian Hari Jadi Cirebon ke-650 yang jatuh pada 1 September 2019.

Ratusan penari sintren cilik dari yayasan Belantara Budaya menari di depan Balai Kota Cirebon. Kecerian sintren cilik diikuti para pejabat pemda, Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis, Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati, Patih Keraton Kanoman Cirebon Pangeran Raja Moch Qodiran dan Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat.

Mereka tampak senang dan menari bersama dihadapan sintran cilik. Bergandengan tangan seraya membuktikan komitmen untuk perkembangan dan kesejahteraan daerah.

Ketua Pelaksana Hari Jadi Cirebon Agus Sukmanjaya mengatakan, Flashmob Tari Sintren bagian dari rangkaian utama Hari Jadi Cirebon.

"Iya mereka menari setelah acara sidang paripurna DPRD Kota Cirebon tentang hari jadi di sepanjang jalan Siliwangi," kata dia, Minggu (1/9/2019).

Agus mengatakan, sintren ditampilkan karena menjadi salah satu kesenian tradisional khas Cirebon. Sintren juga termasuk salah satu kesenian yang banyak ditonton masyarakat baik Cirebon maupun luar daerah.

Sementara itu, pertunjukan sintren terbilang hanya ada di beberapa event saja. Seperti di keraton maupun tempat wisata lain yang ada di Cirebon.

"Apalagi yang nari Sintren anak-anak jadi pastinya seru dan lucu- lucu tidak ada kesan mistis," ujar dia.

Sementara itu, untuk karnaval kostum Cirebon melibatkan seluruh elemen masyarakat. Baik instansi pemerintah maupun komunitas tradisi hingga modern.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kampanye Lingkungan

Mereka mengikuti parade kostum yang dikreasikan sendiri oleh kelompok. Agus mengaku, karnaval kostum tersebut masih mengadopsi beberapa event besar di daerah lain seperti Jember Fashion Carnaval (JFC).

Namun demikian, seiring berjalannya waktu akan ada terobosan baru kegiatan serupa di tahun depan. Dalam parade kostum ini, peserta dibebaskan menampilkan kreasi mereka.

"Tapi tetap kami mengusung tema go green ya peserta yang ikut karnaval itu kreasinya bebas tapi ditekankan kepada kampanye lingkungan," ujar Agus

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.