Sukses

Siswa SMP Dihukum Bersihkan WC Usai Berkelahi, Orangtua Mengadu ke DPRD Gorontalo

Sebelumnya, dua siswi SMPN 1 Limboto, Gorontalo, terekam berkelahi dalam video sampai berguling jatuh. Ironisnya, tak ada temannya yang melerai.

Liputan6.com, Gorontalo - Masih ingat dengan video perkelahian dua siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Limboto, Gorontalo, yang beredar luas di media sosial? Ternyata, kasus itu masih berbuntut panjang.

Nurmala Aliu, orangtua salah satu siswa yang berkelahi itu menilai pihak sekolah tidak tegas pada siswa yang diduga telah melakukan kekerasan kepada anaknya. Ia pun mengadu ke anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Selasa, 15 Mei 2018.

"Saya tidak puas dengan keputusan pihak sekolah yang hanya memberikan sanksi ringan kepada pelaku dengan hanya membersihkan WC, sedangkan pihak sekolah pernah berjanji kepada kami apabila anak kami menerima perlakuan serupa, sanksi yang akan diberikan oleh pihak sekolah adalah mengeluarkan anak tersebut (DO)," tuturnya.

Ia menyebut anaknya sudah dua kali diperlakukan kasar oleh kakak kelasnya itu. Bahkan, kali kedua menimbulkan luka. Maka itu, ia tak terima dengan sikap sekolah yang dinilai menganggap sepele kasus kekerasan yang dialami anaknya.

"Bahkan yang anehnya, kejadian ini pihak sekolah berasumsi bahwa video tersebut hanyalah sebuah editan atau ditambah-tambah," ujarnya dengan nada kesal.

Ia berharap kedatangannya ke DPRD Gorontalo bisa mempercepat penindakan yang tegas bagi siswa pelaku kekerasan di sekolah. "Agar tidak ada lagi siswa lain menerima perlakuan serupa," harapnya.

Di lokasi berbeda, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo Lian Rahman menyebut perkelahian antar-siswi SMP merupakan hal yang biasa di sekolah. Namun, ia menilai hak orangtua siswa mengadu ke DPRD bila tidak puas dengan keputusan sekolah.

"Memang begitulah ketika anak beranjak dewasa. Hal seperti itu biasa terjadi dan terkait dengan apa yang terjadi di SMP Negeri 1 Limboto itu, kami sudah lakukan mediasi," katanya.

Untuk mencegah perkelahian antar-siswa di sekolah berulang, ia meminta setiap sekolah membuat sistem pencegahan. "Oleh sebabnya diterapkan penanganan bagi siswa bermasalah," katanya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Diketahui Guru

Sebelumnya, video perkelahian antarsiswa tersebar melalui aplikasi perpesanan Whatssapp. Dua siswi SMPN 1 Limboto yang masih berseragam sekolah itu tampak saling tendang dan pukul penuh emosi.

Dalam video berdurasi 39 detik itu, keduanya terus berkelahi meski sudah terjatuh ke tanah. Tidak tampak upaya dari siswa lain untuk melerai perkelahian.

Kepala Sekolah SMP I Limboto, Kabupaten Gorontalo, Ahmad Dangkua membenarkan bahwa para remaja di video itu adalah siswanya yang duduk di kelas VIII dan IX. Keduanya juga telah dipanggil oleh bagian Bimbingan Konseling (BK) untuk mengetahui latar belakang perkelahian.

"Menurut wakil kepsek, itu tidak terlalu serius masalahnya. Saat diperiksa mereka cuma ketawa-ketawa. Khawatirnya saya, video itu cuma mereka bikin bikin," katanya, Jumat, 11 Mei 2018.

Pihak sekolah kemudian memanggil orangtua kedua siswa yang berkelahi setelah video tersebut tersebar. Kejadian itu, menurutnya, terjadi saat jam pelajaran di salah satu bagian belakang gedung sekolah. Awalnya, tidak ada satupun guru yang mengetahui jika ada siswi yang terlibat perkelahian.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.