Sukses

Malam Natal, Bripka Sugeng Dikeroyok Usai Beri Minum 3 Tahanan

Padahal lima bulan lagi Bripka Sugeng memasuki masa pensiun.

Liputan6.com, Bandung - Bripka Sugeng Riyadi (57), seorang anggota kepolisian Polsekta Ujung Berung, terpaksa dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSUD) Ujung Berung, Kota Bandung. Dia tak menyangka bakal menjadi korban pengeroyokan tiga tahanan Polsekta Ujung Berung di malam Natal, Sabtu, 24 Desember 2016.

Peristiwa tersebut berawal saat tiga orang tahanan kasus curas yang berinisial D (26), AF (20), dan AN (18), meminta minum kepada Sugeng yang berjaga seorang diri. Keinginan mereka pun dikabulkan Sugeng yang mengantarkan air minum ke dalam sel tahanan.

‎"Setelah memberikan air minum, kemudian ketiga tahanan menarik tangan dan menganiayanya. Setelah anggota tidak berdaya, diambil kuncinya, kunci dibuka, kemudian ketiganya kabur," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo di Polsek Ujung Berung, Kota Bandung, Sabtu, 24 Desember 2016.

‎Hendro menegaskan pihaknya telah mengetahui tempat tinggal para tahanan kabur itu. Namun, dia memberikan kesempatan kepada ketiga tahanan yang kabur itu untuk segera menyerahkan diri paling lambat sampai pukul 08.00 WIB pada 25 Desember 2016.

"Kalau tidak, cepat atau lambat kami mengerahkan seluruh kekuatan untuk menangkap pelaku," ujar dia.

Para pelaku, ujar Hendro, telah ditahan di Polsek Ujung Berung selama 20 hari. Selama berada di dalam tahanan, dua orang di antaranya ditangkap karena kasus yang sama, kemudian bekerja sama dengan seorang tahanan lain yang terjerat kasus penodongan.

"Mereka melepaskan baju tahanannya lalu kabur lewat belakang Polsek dengan meloncati benteng. Mereka beberapa kali melakukan (kejahatan) di Kota Bandung," ucap dia.

Menurut Hendro, para pelaku tidak hanya dengan tangan kosong saat mengeroyok Sugeng. Hal itu karena adanya luka sayatan di tubuh korban.

‎"Korban itu lima bulan lagi mau pensiun. Dia dirawat dan mengalami memar, luka sayatan, dan luka cekik di leher. Meskipun luka berat, tetapi kondisinya sadar dan dengan penanganan medis," kata Hendro.

"Dari luka yang kelihatan diduga menggunakan benda-benda tajam maupun benda tumpul. Benda tajam yang ada di sel, misalkan sikat gigi itu kan benda tajam," ucap dia menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini