Sukses

Tak Bisa Dievakuasi, 11 Penambang Emas Liar Akan Dikubur Massal

Meski waktu pencarian diperpanjang, tim evakuasi tak kunjung bisa menemukan jasad 11 penambang emas tradisional tak berizin.

Liputan6.com, Jambi - Batas akhir perpanjangan proses evakuasi 11 penambang emas liar di Kabupaten Merangin, Jambi, berakhir pada Minggu, 6 November 2016. Total sudah 13 hari para korban terkubur di dalam lubang sedalam lebih dari 50 meter itu.

"Ini sudah akhir batas perpanjangan proses evakuasi. Akan dikoordinasikan dengan tim, jika keluarga (korban) menyetujui kemungkinan ya itu (dikubur massal)," ujar Bupati Merangin Al Haris saat dihubungi di Bangko, ibu kota Kabupaten Merangin, Senin 7 November 2016.

Menurut dia, berbagai upaya ekstra sudah dilakukan tim evakuasi, mulai dari mengerahkan alat berat hingga 13 mesin pompa air untuk menyedot genangan air yang menutupi lobang sumur tambang di TKP hingga mendatangkan sejumlah ulama ke lokasi guna mendoakan agar seluruh korban bisa segera dievakuasi. Namun, upaya tersebut tak membuahkan hasil.

Lokasi tertimbunnya 11 penambang di di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, berada tak jauh dari aliran Sungai Batanghari. Genangan air yang menutupi bibir sumur tambang menyebabkan tim evakuasi kesulitan untuk masuk ke dalam lubang tambang.

Meski sudah berhari-hari disedot menggunakan pompa dan alat berat, air tetap saja menggenangi lubang tambang. "Ini sudah upaya terakhir, jika tidak berhasil juga kita serahkan ke Allah. Namun, sekali lagi akan didiskusikan bersama tim dan keluarga," ujar Al Haris menambahkan.

Sebanyak 11 penambang emas tradisional tak berizin dilaporkan tertimbun longsor di lokasi penambangan emas, Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Senin, 24 Oktober 2016.

Sebelas korban tersebut yakni Tami (45), Yung Tuk (30), Siam (28), Hamzah (55), Jurnal (21), Catur (24) dan Guntur (34)  merupakan warga Sungai Nilau, Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin. Selajutnya, Cito (25) dan Zulfikar (25) warga Perentak, Kecamatan Pangkan Jambu, serta Dian Arman (53) dan Erwin warga Air Batu, Kecamatan Renah Pembarap.

Dari data yang dihimpun Liputan6.com, jauh sebelum kejadian nahas pada Senin kemarin, korban meninggal dunia di ladang emas Merangin sudah kerap terjadi. Total sudah ada 19 warga tercatat meninggal dunia di sejumlah lokasi tambang emas Merangin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.