Sukses

Tinjau Gudang Bulog, Mendag Pastikan Stok Bahan Pokok Aman hingga Lebaran

Kondisi stok barang kebutuhan pokok di gudang Bulog dipastikan cukup untuk menopang kebutuhan masyarakat Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto melakukan kunjungan ke Jawa Barat. Dalam kunjungannya, Agus melakukan pengecekan langsung ke gudang Bulog Divisi Regional Jawa Barat untuk memastikan stok barang di gudang Bulog cukup memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.

Agus mengatakan, kondisi stok barang kebutuhan pokok di gudang Bulog dipastikan cukup untuk menopang kebutuhan masyarakat Jawa Barat. Sehingga, harga kebutuhan pokok bisa terjangkau oleh masyarakat.

“Kondisi stok kebutuhan pokok sangat cukup di Jawa Barat sehingga harga-harga dapat semakin terjangkau oleh masyarakat," kata Agus dalam kunjungannya dikutip Sabtu (9/5/2020).

Mendag Agus merinci, stok beras di Bulog Regional Jabar itu sebanyak 5,8 ribu ton, minyak goreng sebanyak 250 ton. Kemudian gula 551 ton, dan tepung terigu sebanyak 24 ton. Sehingga stok ini cukup sampai perayaan Lebaran nanti.

"Mendekati Lebaran 1441 H ini, stabilitas harga yang bisa dijangkau oleh masyarakat menjadi prioritas kami sehingga jangan sampai terjadi inflasi,” ujar dia.

Dalam kesempatan ini, Mendag berpesan kepada warga Jawa Barat untuk tetap mematuhi aturan pemerintah dalam melaksanakan PSBB dengan melakukan aktivitas di rumah saja. Berbelanja secukupnya karena pemerintah menjamin ketersedian barang pokok dengan harga yang stabil dan terjangkau.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mendag: Harga Pangan Stabil, Masyarakat Bisa Tenang Jalankan Puasa

Menteri Perdagangan atau Mendag Agus Suparmanto melakukan kunjungan ke pasar induk Kramat Jati pada Rabu pagi (29/4). Kunjungan tersebut guna mengecek harga pangan saat memasuki bulan Ramadan 2020.

Dalam lawatannya, Mendag mengklaim sejumlah stok komoditas pangan utama dalam kondisi aman sehingga membuat harga stabil. Stabilitas harga ini membuat masyarakat lebih tenang menjalankan ibadah puasa.

“Harga-harga komoditas barang kebutuhan pokok sebagian besar menunjukkan stabilitas yang baik. Ini tentu menggembirakan masyarakat. Stok di pasar-pasar cukup terpenuhi dan aman sehingga masyarakat bisa tenang menjalankan puasa Ramadan,” kata dia melalui siaran pers, Kamis (30/4/2020).

Mendag Agus menjelaskan sejumlah harga kebutuhan barang pokok terpantau stabil, kendati pelaksanaan Ramadan tahun ini di iringi wabah virus corona. Seperti harga beras medium yang dibanderol Rp9.600 per kilogram, beras premium Rp12.000 per kilogram, gula pasir merk Matahari Merah Rp12.500 per kilogram, minyak goreng curah Rp10.500 per liter, dan minyak goreng kemasan Rp13.000 per liter.

Selain itu, harga tepung terigu dipatok Rp10.000 per kilogram, daging sapi paha belakang di jual Rp120.000 per kilogram, daging ayam ras Rp35.000 per kilogram, telur ayam ras Rp23.000 per kilogram. Sedangkan cabe merah keriting Rp32.000 per kilogram, cabe rawit merah Rp40.000 per kilogram, bawang putih kating Rp40.000 per kilogram, bawang putih Honan Rp35.000 per kilogram, dan bawang bombay dikisaran Rp30.000-RP 40.000 per kilogram.

Kendati demikian, masih dijumpai harga bahan pangan yang cukup tinggi dipasaran. Misalnya harga bawang merah mencapai Rp60.000 per kilogram serta  gula pasir (Non-Penugasan) yang dihargai Rp18.000 per kilogram

Adapun, perkembangan harga komoditas pangan secara nasional, kenaikan maupun penurunannya berkisar direntang  0 sampai 5 persen. Seperti harga bahan pokok yang turun di atas 5 persen, antara lain daging ayam ras, cabe merah keriting, cabe merah besar, cabe rawit merah dan bawang putih. Sedangkan harga komoditas yang naik di atas 5 persen dalam sepekan ini adalah bawang merah.  

3 dari 3 halaman

Harga Bawang Merah

Mendag Agus menambahkan, berdasarkan informasi dari Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), kenaikan harga bawang merah akibat turunnya produksi di sentra produksi bawang merah di Brebes Jawa Tengah hingga 10 persen.

Penurunan terjadi karena hasil tanam yang kurang bagus dan stok panen sebelumnya mengalami kerusakan.

Di sisi lain, harga bibit bawang merah juga naik menjadi Rp40.000 sampai 45.000 per kilogram atau melonjak hingga lebih dari 100 persen. Sehingga, memicu penurunan luas tanam sekitar 30 persen karena yang bisa tanam hanya petani bermodal besar.

“Dari sisi distribusi ke Jakarta saat ini juga diinfokan ada penurunan, ini tergambar dari penurunan pasokan bawang merah ke Pasar Induk Kramat Jati menjadi sekitar 79 ton per hari dalam seminggu terakhir, di bawah pasokan normal 98 ton per hari. Harga bawang merah tertinggi di Manokwari mencapai Rp70.000 per kilogram dan terendah di Kupang sebesar Rp30.000 per kilogram," tandasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.