Sukses

Larangan Bersuara Gaduh dan Menari Selama Ramadan di Negara Ini

Untuk menghormati bulan Ramadan, setiap negara memiliki peraturan masing-masing. Terlebih di negara ini, terdapat beberapa peraturan yang lebih serius.

Jakarta Saling menghormati antara umat beragama itu penting. Sedangkan untuk menghormati bulan Ramadan, setiap negara memiliki peraturannya masing-masing. Terlebih di negara ini, terdapat beberapa peraturan yang lebih serius. 

Di negara bagian Afrika Barat, Gambia, ada peraturan larangan tentang adanya suara musik, tabuh-tabuhan (drum, gendang, dan lain-lain) serta tari-tarian selama bulan Ramadan. Larangan ini bahan dikatakan langsung oleh presiden negara tersebut setelah pada Desember lalu, Presiden Yahya Jammeh menyatakan bahwa negara Gambia menjadi negara Islam.

Juru bicara Presiden Gambia meminta siapa pun untuk segera melapor ke pihak berwajib jika melihat ada orang yang melanggar peraturan ini. Orang yang melanggar diancam bakal ditangkap. Orang-orang dituntut mematuhi perintah ini dan bersama-sama dengan polisi mencegah adanya tindakan menyalakan musik, drum, dan tari-tarian, baik siang maupun malam hari saat Ramadan.

Hal ini dilakukan agar bulan suci Ramadan bisa berjalan dengan khusyuk, damai, dan lebih tenang dari biasanya. Kaum muslim bisa lebih fokus beribadah dengan berkurangnya gangguan-gangguan dari lingkungan sekitar yang kiranya mengundang perbuatan tak baik.

Oleh karena itu, semua orang diperingatkan dari awal Ramadan tentang hal ini dan diminta menghentikan kegiatan yang berhubungan dengan musik, tabuhan alat musik, dan tari-tarian jika tak ingin ditangkap polisi nanti. Wah, peraturannya sangat ketat ya.

Meski begitu, Presiden mengatakan bahwa tetap menghormati hak-hak minoritas Kristen dan perempuan tidak harus berpakaian tertutup. Kepentingan tiap orang akan tetap dihormati.

Meski banyak yang keberatan dengan keputusan ini, semua harus menaatinya. Musik bukan berarti mencerminkan hal buruk. Musik bisa juga menjadi sarana berbagi dakwah, bergantung pada sudut pandang setiap orang.

Sumber: Vemale

Reporter: Febi Anindyakirana

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini